JAKARTA, KOMPAS.com - Mendekati momentum mudik Lebaran, masyarakat dianjurkan mulai bersiap. Penentuan waktu keberangkatan bisa jadi satu langkah persiapan yang sebaiknya dipertimbangkan.
Calon pemudik biasanya memiliki preferensi masing-masing, ada yang memilih berangkat saat pagi atau bahkan malam. Namun di antara keduanya, manakah waktu mudik Lebaran yang tepat?
Menjawab pertanyaan ini, Kabaminharwan Kamseltibcarlantas Ditlantas Polda Metro Jaya AKP Ukke Adhan Handriawan menjelaskan, berangkat saat pagi jauh lebih baik jika dipertimbangkan secara logika.
Kondisi pagi diklaim baik karena kondisi tubuh dinilai lebih optimal dan sesuai dengan aturan jam biologis. Selain itu, risiko kelelahan akibat jam tidur tidak sesuai juga bisa diminimalisir.
“Yang sering saya anjurkan adalah berangkat selepas Subuh dan mulai perjalanan. Ketika matahari sudah keluar, biasanya sudah bisa menempuh jarak sekitar 70 kilometer sampai 100 kilometer, setelah itu istirahat dulu,” ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/3/2024).
Poin keunggulan lain adalah jarak pandang lebih jelas dan tanpa gangguan ketika pagi. Pengemudi bisa lebih mawas dibandingkan saat berangkat malam.
Namun Ukke mengatakan, berangkat malam juga bisa dijadikan anjuran di situasi-situasi tertentu. Misalnya untuk menghindari kemacetan panjang atau ada rekayasa lalu lintas mendadak saat pagi.
“Intinya sebelum berangkat, yang wajib diperhatikan adalah si sopir. Istirahatnya harus cukup, minimal tidur enam jam,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/30/104200115/mana-yang-lebih-baik-berangkat-mudik-pagi-atau-malam-hari-