JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa penjualan mobil dan motor mengalami kontraksi atau penurunan pada Februari 2024.
"Penjualan kendaraan yang mengalami kontraksi baik untuk mobil yang cukup tajam minus 18,8 persen kontraksinya dan motor di minus 2,9 persen," ujar Sri Mulyani, dalam Konferensi Pers APBN Kita, Senin (25/3/2024).
Walaupun penjualan kedua jenis kendaraan tersebut mengalami kontraksi, namun Menkeu menyebut indeks kepercayaan konsumen (IKK) per Februari 2024 masih relatif stabil di level 123,1.
Adapun Indeks Kepercayaan Industri (IKI) masih ekspansif pada Februari 2024. IKI pada bulan lalu menunjukan adanya penguatan ke angka 52,56 poin atau naik sebanyak 0,21 poin dari bulan sebelumnya di angka 52,35.
Meningkatnya IKI disebut sesuai dengan persentase tingkat keyakinan para pelaku industri, yang menyatakan usahanya akan terus mengalami peningkatan dan stabil, dengan persentase masing-masing sebesar 31,7 persen dan 45,1 persen.
“Hal ini berarti untuk pembelian barang yang bertahan lama seperti mobil mengalami tekanan, meskipun konsumen confident masih relatif kuat. Ini yang perlu kita jaga dari sisi keseimbangan dan bacaan terhadap consumer confident,” kata dia.
Sebagai informasi, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan mobil secara wholesales sebanyak 70.657 unit pada Februari 2024, anjlok 18,8 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat penjualan sepeda motor domestik mencapai 558.685 unit pada Februari 2024, turun 2,92 persen dari 575.502 penjualan pada periode sama tahun lalu.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/26/090200215/menkeu-ungkap-penjualan-mobil-dan-motor-merosot-awal-2024