JAKARTA, KOMPAS.com – Mengantuk jadi salah satu tantangan yang sulit dihindari saat berkendara di bulan puasa. Pola tidur yang berubah karena harus makan sahur jadi salah satu sebab rasa kantuk sering muncul saat mengendarai sepeda motor.
Apabila orang tersebut mengendarai kendaraan dalam beraktivitas, maka tentu saja bisa membahayakan diri dan orang-orang di sekitarnya.
Head of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati (WMS) Agus Sani, menyarankan pengendara motor untuk memiliki waktu tidur yang cukup sebelum melakukan perjalanan.
“Tidur minimal 7–8 jam per hari dapat membantu menjaga tubuh tetap bugar dan terhindar dari rasa kantuk,” ujar Agus, dilansir dari laman resminya (17/3/2024).
Kemudian, pengendara bisa melakukan pemanasan sebelum berkendara. Melakukan gerakan-gerakan ringan atau stretching dapat meminimalisir risiko kecelakaan di jalan.
“Gerakan-gerakan ringan, seperti merenggangkan tangan, dapat meningkatkan kadar oksigen dalam darah menuju ke otak sehingga kita bisa lebih konsentrasi. Aliran darah pun makin lancar sehingga reflek saat berkendara lebih baik,” ucap Agus.
Lalu, sebelum memulai perjalanan, ada baiknya juga melihat peta perjalanan digital. Peta perjalanan digital biasanya menyajikan kondisi lalu lintas secara real time. Dengan begitu, perjalanan akan makin efisien.
Terakhir, apabila rasa kantuk tidak tertahankan, maka pengendara disarankan untuk beristirahat sejenak sekitar 10–15 menit.
“Tapi jangan di pinggir jalan. Tepikanlah motor di tempat-tempat seperti halaman parkir convenience store, masjid dan sebagainya,” kata Agus.
Kalau perlu, lanjutnya, lakukan kembali gerakan-gerakan ringan untuk memastikan anggota tubuh berfungsi dengan baik.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/17/184100815/cara-aman-usir-kantuk-buat-pengendara-motor-di-bulan-puasa