JAKARTA, KOMPAS.com - Seringkali dijumpai pemilik mobil yang menggeber gas hingga menyentuh red line. Alasannya untuk meningkatkan performa kendaraan, terutama sebelum melakukan akselerasi.
Meski begitu, kebiasaan ini tidak bisa dilakukan di semua mobil dan dianjurkan karena dapat menyebabkan kerusakan pada mesin, sistem transmisi dan komponen lainnya.
Technical Leader Auto200 Ahmad Yani Juni Siswanto mengatakan, mobil normal umumnya tidak bisa menyentuh red line RPM kecuali sudah dilakukan remap ECU.
“Ini memang banyak ditemui di kalangan pecinta modif. Kalau mau menembus batas red line, pasti melakukan remap ECU. Tapi sebenarnya ini cukup berbahaya,” kata Juni kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Selain bisa membahayakan keselamatan, geber mobil hingga menyentuh red line secara terus menerus bisa membuat kerusakan pada mesin. Apalagi jika dilakukan pada mobil standar yang tidak dilakukan remap ECU.
“Karena mesin jadi overrun, alias bekerja melebihi kapasitasnya. Komponen mesin di mobil standar dirancang untuk penggunaan harian tidak intens, kalau digeber habis-habisan akan ada komponen yang rusak. Misalnya, klep bengkok atau komponen yang rusak. Misalnya, klep bengkok atau busi cepat aus,” kata Juni.
Mengingat potensi yang membahayakan keselamatan pengemudi dan mobil, Juni menyarankan tidak melakukan remap ECU dan tidak terlalu agresif saat menggeber mobil hingga menyentuh red line.
“Kalau mobil digunakan dengan santai dan tidak sering digeber, mesinnya pasti lebih sehat karena kerjanya tidak terlalu berat. Ini bisa menjadi langkah perawatan yang murah,” kata Juni.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/15/151200315/geber-mobil-sampai-rpm-menyentuh-red-line-bisa-bikin-mesin-rusak