JAKARTA, KOMPAS.com - Francesco Bagnaia jadi pebalap Ducati pertama yang memperpanjang kontraknya hingga 2026. Dengan titel juara dunia dua kali beruntun MotoGP 2022 dan 2023, Bagnaia tentunya memiliki gaji yang sangat tinggi.
Dikutip dari Es.motorsport.com, Kamis (7/3/2024), pebalap Italia ini dibayar per musim sekitar 7 juta euro atau sekitar Rp 119 miliar. Tapi, penghasilannya secara total dalam satu musim bisa mencapai 10 juta euro atau sekitar Rp 170 miliar.
Total penghasilan tersebut didapat jika Bagnaia menjadi juara dunia. Sebab, Ducati juga menjanjikan bonus jika gelar tersebut bisa diraih.
Kontrak Bagnaia sebelumnya, ditandatangani awal 2022, sebelum memenangkan gelar juara dunia, bayaran yang diperoleh sama seperti pebalap tim satelit Pramac Racing dan Gresini Racing. Kala itu dua pebalap yang tercatat, adalah Jorge Martin dan Enea Bastianini.
Sekarang, gaji pokok dalam kontrak baru mencerminkan statusnya sebagai juara dua kali beruntun. Uang yang terlibat dalam kontrak Bagnaia mewakili perubahan besar dalam metodologi Ducati sejak masa Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi, yang keduanya mendapat kompensasi besar.
Lorenzo, misalnya, dilaporkan mengantongi 25 juta euro atau sekitar Rp 426 miliar untuk setiap dua musim gagal. Padahal, selama periode pembayaran gaji yang sangat besar ini, Ducati gagal memenangkan gelar MotoGP.
Namun, Lorenzo sendiri memang sudah mengantongi tiga gelar juara dunia MotoGP bersama Yamaha. Maka itu, nilai kontraknya cukup besar untuk bisa menarik Lorenzo dari Yamaha ke Ducati.
Tak menutup kemungkinan jika Bagnaia bisa meraih gelar juara dunia MotoGP yang ketiga kalinya secara berturut-turut bersama Ducati, gajinya bisa setara dengan Lorenzo.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/07/074200715/gaji-bagnaia-musim-2024-terungkap-status-juara-dunia-motogp