SUKOHARJO, KOMPAS.com - Mobil gagal menanjak dipengaruhi oleh kemiringan medan jalan dan beban kendaraan. Semakin besar sudut kemiringannya maka gaya dorong ke belakang pada mobil menjadi semakin besar.
Ditambah dengan muatan mobil, maka beban kendaraan menjadi semakin besar sehingga tanpa mesin bertenaga besar mobil akan kesulitan menanjak.
Terlebih lagi, mobil jarang dirawat maka kemungkinan tenaga mesin yang dihasilkan menjadi tidak optimal.
Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service Sukoharjo mengatakan salah satu sistem pada mobil yang menentukan dalam menghasilkan tenaga adalah sistem bahan bakar.
“Mobil yang jarang melakukan perawatan cenderung performanya menurun, seperti kondisi filter BBM, bila saringan ini sudah terlalu kotor maka aliran BBM akan terhambat sehingga suplainya tidak optimal,” ucap Muchlis kepada Kompas.com, Sabtu (2/3/2024).
Padahal, kondisi saat mobil hendak menanjak menurut Muchlis dibutuhkan jumlah bahan bakar yang lebih banyak daripada biasanya.
“Terbayang, ketika mesin meminta suplai BBM yang banyak ini, tapi alirannya tidak lancar maka akan tercipta jeda, sehingga akan mengurangi tenaga yang seharusnya bisa ditingkatkan seiring pengemudi menginjak pedal gas,” ucap Muchlis.
Maka dari itu, Muchlis menyarankan mobil sebaiknya dilakukan perawatan pada bagian saluran BBM mulai dari filternya, kemampuan pompanya, hingga pada aliran penyemprotan BBM pada injektor.
“Sebaiknya bersihkan filter BBM setiap 10.000 Km atau 6 bulan, ini bertepatan dengan servis rutin seperti penggantian oli mesin, filter oli dan pemeriksaan sistem lainnya saat tune up.” ucap Muchlis.
Khusus mobil bermsin diesel, Muchlis menyarankan penggantian filter BBM dilakukan setiap 5.000 Km atau 3 bulan bersamaan waktu pegantian oli mesin.
Jadi, mobil gagal menanjak juga bisa disebabkan oleh saringan BBM yang sudah kotor karena mobil jarang dirawat.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/02/182100815/filter-bbm-kotor-bisa-bikin-mobil-gagal-nanjak-