KLATEN, KOMPAS.com - Komplotan pencuri spesialis laptop yang beraksi di bus tertangkap di Klaten, Jawa Tengah, Rabu (21/2/2024). Pelaku berjumlah dua orang itu mencuri laptop milik korban dan ditukar dengan buku bacaan.
Kasi Humas Polres Klaten AKP Abdillah mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (21/2/2024) di dalam Bus Tividi rute Malang-Yogyakarta. Korban pencurian tersebut berinisial AF (26) sementara kedua pelaku berinisial DS, warga Bojonegoro, Jawa Timur dan B dari Sleman, DI Yogyakarta.
Kejadian pencurian laptop di bus tersebut terungkap saat ada penumpang yang hendak turun di Klaten, Jawa Tengah pada Rabu (21/2/2024) pukul 23.00 WIB.
Korban memeriksa tasnya dan mendapati laptop miliknya telah hilang, berganti menjadi buku bacaan. Karena curiga, dia lalu menghentikan dua penumpang yang akan turun tersebut melalui sopir dan kru yang bertugas.
Jusri Pulubuhu, Founder & Lead Instructor Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC) mengatakan kasus pencurian di bus AKAP bisa menimpa siapa saja maka dibutuhkan langkah antisipasi untuk meminimalisasi kerugian.
“Perlu pemeriksaan secara berkala terhadap barang-barang bawaan, terutama yang terjangkau dengan kita, minimal sesaat sebelum penumpang lain atau diri sendiri turun atau sebelum bus berhenti,” ucap Jusri kepada Kompas.com, Jumat (29/12/2023).
Jusri mengatakan bila memang saat diperiksa ada barang bawaan yang hilang, penumpang tidak perlu panik tapi wajib mengambil langkah cerdas.
“Segera hubungi petugas atau sopir, agar melakukan pemeriksaan atau penggeledahan pada setiap penumpang saat itu juga, mumpung barang hasil curian belum diserahkan kepada pihak lain,” ucap Jusri.
Menurut Jusri cara itu paling efektif, karena jeda waktu kejadian dengan saat pemeriksaan belum terlampau jauh. Sehingga, diharapkan kasus bisa terpecahkan saat itu juga dan tidak jadi kehilangan.
“Namun, bila menyadari kehilangannya setelah bus berlalu, maka itu akan lebih susah lagi diinvestigasi, kecuali di dalam kabin bus terdapat CCTV, sehingga proses pemeriksaan akan lebih mudah dan presisi,” ucap Jusri.
Penumpang yang merasa kehilangan bisa melapor ke pihak kepolisian, dengan demikian investigasi akan lebih cepat dan ditangani dengan baik oleh petugas. Namun, Jusri mengingatkan tidak semua bus dilengkapi CCTV sehingga penumpang tetap wajib bersikap hati-hati saat di dalam bus AKAP.
“Maka dari itu, sebelum penumpang turun saat bus belum berhenti langsung periksa barang-barang bawaan agar proses pemeriksaan bisa dilakukan saat itu juga, ini jauh lebih efektif,” ucap Jusri.
Jusri juga menginatkan pemeriksaan barang bawaan tidak cukup sekadar melihat tas masih ada, namun perlu membukanya langsung.
“Terkadang tasnya masih ada, tapi isinya sudah tidak ada atau berganti dengan benda lain, ini perlu diperhatikan karena pencuri sangat licik dalam menjalankan aksinya,” ucap Jusri.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/24/151200615/cegah-aksi-pencurian-barang-di-kabin-bus-akap