JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagai salah satu merek yang pertama memasarkan mobil listrik di Tanah Air, PT Hyundai Motors Indonesia mengaku pernah melakukan riset terkait preferensi konsumen lokal.
Hasilnya cukup mengejutkan, karena terjadi perubahan pandangan konsumen yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir terkait mobil listrik.
“Kami pernah membuat semacam studi, memang paradigma konsumen terhadap EV sudah berubah," ujar Budi Nur Mukmin, Chief Marketing Officer PT Hyundai Motors Indonesia, kepada Kompas.com (21/2/2024).
“Jadi sekarang konsumen lebih percaya diri untuk mempertimbangkan EV ketika mereka ingin melakukan pembelian. Jadi kalau kita bicara 2-3 tahun lalu konsumen lebih khawatir, tapi sekarang lebih percaya diri,” kata dia.
Budi mengatakan, berubahnya pandangan masyarakat bukan tanpa alasan. Salah satunya berkat masifnya kehadiran mobil listrik dari berbagai merek.
“Kemudian dari sisi ekosistemnya semakin berkembang, charging station ada di mana-mana, dan Hyundai juga berkontribusi membangun charging station. Nah ini membuat konsumen lebih percaya diri,” ucap Budi.
“Aftersales kami juga cover, ada perubahan paradigma yang membuat konsumen lebih tertarik beli EV. Faktor lain juga sebenarnya dengan banyaknya brand baru masuk pasar EV, ini membuat edukasi ke konsumen lebih masif,” ujarnya.
Adapun mengenai jenis mobil listrik yang disukai, kurang lebih juga mirip dengan selera konsumen mobil dengan mesin bakar internal. Di mana untuk saat ini, mobil listrik berjenis SUV memang lebih mendominasi daripada yang lainnya.
“Saya rasa ini refleksi dari market, karena market Indonesia kan memang menyukai mobil-mobil yang higher ground clearance, muat banyak penumpang,” kata Budi.
“Saya tidak bisa bilang body tipe lain, misalnya sedan atau hatchback EV tidak diterima. Tapi memang kalau dibilang aspirasi masyarakat, memang mereka lebih banyak SUV,” ucap dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/24/082200115/hyundai-urai-hasil-riset-mobil-listrik-di-indonesia