JAKARTA, KOMPAS.com – Calon mobil listrik terbaru, yaitu Hyundai Kona Electric sudah pamer di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024. Kona Electric model baru kabarnya akan membuat pangsa pasar mobil listrik Hyundai semakin luas.
Budi Nur Mukmin, Chief Marketing Officer PT Hyundai Motors Indonesia, mengatakan bahwa pihaknya berencana melakukan lokalisasi baterai yang pertama untuk Kona Electric.
“Mobil ini akan dirakit di Indonesia, baterainya juga diproduksi lokal,” ujar Budi, kepada Kompas.com (21/2/2024).
Seperti diketahui, saat ini Hyundai telah memiliki Ioniq 5 yang dibanderol mulai Rp 782 juta (tipe Prime STD Range) sampai Rp 990 juta (tipe Batik).
Diperkirakan Kona Electric terbaru bakal dijual di bawah Ioniq 5, dan berada di kisaran harga Rp 500 jutaan sampai Rp 700 jutaan.
Selain itu, Kona Electric terbaru juga bakal bersaing dengan mobil listrik kompetitor seperti Chery Omoda E5, MG4 EV, dan BYD Atto 3.
“Jadi tentu saja ini juga memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif, sehingga kami berharap dengan adanya insentif, membuat Kona EV harganya jadi lebih menarik,” kata dia.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Keuangan RI baru saja menerbitkan aturan teknis pemberlakuan insentif pembelian mobil listrik berbasis baterai di pasar dalam negeri untuk periode 2024.
Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 8/2024 tentang Pajak Pertambahan Nilai atau PPN mobil listrik yang ditanggung pemerintah atau PPN DTP tahun anggaran 2024.
Dalam beleidnya, di pasal 3 ditegaskan bahwa kriteria penerima insentif ialah bagi mobil listrik yang sudah memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri minimum 40 persen.
Artinya, konsumen hanya akan dibebankan tarif PPN 1 persen saja saat membeli mobil listrik. Adapun untuk masa berlaku PPN DTP ini terhitung sejak Januari hingga Desember 2024.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/23/074200715/hyundai-pastikan-kona-electric-terbaru-bakal-dirakit-lokal