Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jawaban Honda untuk Mobil Listrik di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Honda Prospect Motor (HPM) menilai konsumen di Indonesia untuk saat ini masih lebih memilih mobil hybrid ketimbang listrik.

Salah satu alasannya, karena mobil hybrid cukup irit dalam hal penggunaan bahan bakar dan kepraktisan yang belum bisa disaingi.

Untuk diketahui, sampai saat ini Honda belum memasarkan mobil listrik di Indonesia. Honda e yang diperkenalkan pada awal 2023, statusnya masih dipamerkan.

Menariknya Honda e sendiri sudah meluncur global sejak 2019. Setelah kurang dari empat tahun mengaspal, mobil listrik yang dijual di Jepang dan Eropa tersebut akhirnya disuntik mati pada 2024.

Yulian Karfili, Communication Strategy sub-division Head PT HPM mengatakan, berkaca pada dua model sebelumnya, yaitu CR-V Hybrid dan Accord Hybrid, yang dijual di Indonesia menilai bahwa masyarakat lebih suka mobil hybrid.

"Kalau kita bandingan pada konsumen yang melek tenologi pertimbangannya mau hybrid atau mobil listrik menurut mereka hybrid masih lebih praktis karena efisiensi bahan bakar," kata Yulian kepada Kompas.com, pekan lalu.

"Mereka masih butuh bensin, tapi peningkatannya sudah jauh lebih besar baik daripada produk mobil bensin biasa dan kepraktisan, jadi secara infrastruktur, kenyamanan, dan rasa aman kalau mereka jalan jauh tidak khawatir sebab hybrid itu tinggal isi bensin seperti biasa," katanya.

Kemudian, jika dibandingkan mobil bensin, Yulian mengatakan, konsumen ingin mobil hybrid karena umumnya tak hanya ingin fitur dan harga, tapi teknologi. Dibandingkan mobil konvensional, orang tetap pilih hybrid walau harganya lebih mahal.

"Karena dari konsumen CR-V sekarang yang kami tangkap karena teknologi hybrid itu adalah teknologi yang paling praktis. Dalam arti teknologi dan konsumsi bahan bakar sudah jauh meningat dibanding bensin," ujarnya.

"Sebaik-baiknya mobil bensin mungkin 13-15 km per liter, tapi untuk CR-V (hybrid) dengan besarnya yang sekian itu bisa tembus 20 km per liter," ujar Yulian.

Yulian mengakui, bahwa saat ini pihaknya masih melihat tren mobil listrik sebagai masa transisi.

"Kami sekarang memperkenalkan hybrid paralel, kami sedang studi mengenai mobil listrik penggunaannya dan keinginannya seperti apa. Kamu sudah launching dan menjual mobil hybrid sekarang," katanya.

Namun demikian, cepat atau lambat akan masuk ke era mobil listrik. Sebab, di global sendiri Honda sudah merilis peta jalan pada 2040 tidak akan menjual kendaraan yang mengeluarkan emisi.

Menurut Yulian, peta jalan itu akan dicapai secara bertahap termasuk di Indonesia. Adapun untuk saat ini, Honda secara global sudah meluncurkan mobil hybrid, plug-in hybrid, sampai mobil listrik berbasis baterai.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/20/114200915/jawaban-honda-untuk-mobil-listrik-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke