JAKARTA, KOMPAS.com – Baterai motor listrik dari merek Indonesia Battery Corporation (IBC) tampaknya sudah siap dilepas ke pasaran pada tahun ini.
Dengan meluncurnya baterai IBC, artinya penggunaan motor listrik bakal semakin mudah karena sistem swap baterai bisa beroperasi.
Untuk diketahui, saat ini ada lima merek motor listrik di Indonesia yang sudah menandatangi kerjasama dengan IBC.
Lima merek motor listrik yang dimaksud yaitu Gesits, Volta, Viar, United, dan Alva. Serta dua pelaku industri motor konversi yaitu Bintang Racing Team (BRT) dan Spora EV.
“Jadi kami kan pemegang sahamnya IBC. IBC akan terus mengadopsi hilirisasi baterai. Jadi kalau misalnya ada yang bikin baterai, harus ada yang pakai baterainya. Nah kami yang akan pakai baterainya,” ujar Bernardi Djumiril, Direktur Utama PT Gesits Motor Nusantara di Jakarta, Minggu (18/2/2024).
Bernardi mengatakan, selain mengusung konsep swap, baterai IBC ini bakal menggunakan sistem sewa atau langganan.
“Itu sedang digodok sama IBC, pemegang saham kami. Sistem langganan, kayak pulsa saja, ngapain beli baterainya?” ucap Bernardi.
“Insya Allah (tahun ini meluncur), ini kan kami lagi sama IBC, yang penting kan pengguna masyarakat. Durasi motornya kan 50-60 Km, ke Bandung saja belum sampai. Kalau dua baterai mahal, kalau swap ini nyaman,” kata dia.
Beberapa waktu lalu, redaksi Kompas.com berkesempatan melihat wujud baterai prototipe IBC. Secara umum, baterai ini terlihat berbeda dibandingkan dengan baterai generasi sebelumnya.
Saat ini baterai terbungkus cover warna abu-abu yang tampak lebih rapi. Ukurannya lebih lebar tapi tidak terlalu tinggi, dengan bentuk kepala yang agak menonjol.
Melihat spesifikasi yang tertulis di baterai tersebut, tampak bahwa baterai IBC Gen 2 memiliki kapasitas yang lebih besar mencapai 72V25Ah atau sekitar 1,8 kWh.
Dengan kapasitas baterai yang lebih besar, tentu bakal berdampak pada jarak tempuh motor listrik yang lebih jauh.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/19/114200415/baterai-motor-listrik-ibc-bakal-meluncur-tahun-ini