Kendati belum bisa disebutkan lebih jauh, namun program dimaksud sepertinya bakal berbeda dan tak sebesar skema insentif yang sudah digelontorkan untuk mobil listrik berbasis baterai untuk battery electric vehicle (BEV).
Saat ini, Toyota merupakan pabrikan dengan jajaran mobil hybrid terbanyak. Total ada sembilan mobil, mulai Camry HEV, Alphard HEV, Vellfire HEV, C-HR HEV, Corolla Altis HEV, Corolla Cross HEV, Yaris Cross, Innova Zenix HEV, RAV4 GR Sport PHEV.
Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy tidak menyebut secara rinci jenis insentif yang diminta, hanya mengatakan banyak instrumen insentif yang bisa diberikan untuk mendorong penyerapan mobil hybrid.
"Banyak potensi yang kita pelajari mulai dari fiskal dari bentuk pajak, apakah dari perusahaan ada tax holiday atau non fiskal seperti ganjil genap, semua kami purpose (usulkan)," kata Anton di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2/2024).
"Tapi pastinya pemerintah punya pertimbangan juga ya, jadi BEV (mobil listrik baterai) seperti apa, mungkin Plug in Hybrid seperti apa, hybrid (HEV) seperti apa semua masih dalam kajian," ujarnya.
Anton mengatakan, berkaca pada negara yang lebih maju dalam insentif mobil listrik dan hybrid seperti Thailand, maka Indonesia bisa mengikuti Negara Gajah Putih dengan memberikan subsidi fiskal pada dua-duanya, baik di BEV dan hybrid.
"Saya berikan contoh harga Yaris Cross di Thailand itu jauh lebih murah dibandingkan di Indonesia di segmen biasanya. Yaris Cross di Thailand itu mungkin harganya bisa di segmen Veloz kira-kira. Jauh sekali," kata Anton.
"Itu mengapa Yariss Cross Hybrid di Thailand penjualannya sangat-sangat sukses, karena subsidinya cukup baik," kata Anton.
"Jadi di sana BEV dapat subsidi hybrid juga dapat subsidi dan dua-duanya sukses. Jadi di Thailand market EV dan hybrid sangat meningkat," ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/17/110200715/indonesia-bisa-berkaca-insentif-mobil-hybrid-dari-thailand