Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Salah Cara Flushing Bisa Bikin Transmisi Matik Jebol

GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com - Flushing merupakan salah satu metode penggantian oli pada transmisi matik konvensional menggunakan alat khusus.

Dengan memanfaatkan sirkulasi saat mesin hidup, oli dari dalam transmisi dialirkan menuju alat penampungan. Bersamaan dengan itu oli baru dipompa menggantikan oli bekas yang terbuang.

Proses tersebut dapat dilakukan menggunakan mesin khusus bernama ATF Changer. Namun, bila tidak benar dalam penggunaannya bisa membuat matik jebol. Berikut penjelasan ahli.

Elin Estanto, Pemilik GK Auto Service Gunung Kidul mengatakan metode penggantian oli matik khususnya ATF bagus hasilnya, tapi ada kelemahannya juga bila salah caranya.

“Flushing menggunakan ATF Changer kan sama saja mengalirkan oli dari transmisi menuju ke bak penampungan oli bekas, kecepatan laju oli ini sesuai dengan besarnya tekanan balik oli,” ucap Elin kepada Kompas.com, Kamis (1/2/2024).

Elin mengatakan oli yang sudah keluar ini harus tergantikan dengan oli baru, agar jumlah olinya tidak kurang.

Sementara oli dalam panci akan terus dipompa agar bersirkulasi ke dalam transmisi selama mesin bekerja.

“Perlu diketahui bahwa pompa oli matik menyatu dengan putaran flywheel, artinya pompa akan terus bekerja selama mesin berputar, makanya oli matik tidak boleh kurang baik saat dioperasikan atau saat proses flushing,” ucap Elin.

Jika saat proses flushing ini oli baru yang masuk terlambat, maka akan membuat pompa oli menghisap udara. Akibatnya udara akan ikut bersirkulasi dan membuat tekanan oli tidak stabil.

“Tombol pengisian ATF baru kan dioperasikan oleh mekanik, sehingga bila sampai tidak pas atau ditinggal untuk aktivitas lain maka berpotensi membuat oli di dalam transmisi kurang, ini berbahaya,” ucap Elin.

Elin mengatakan dampak buruknya kampas kopling bisa aus bila level olinya kurang. Itu sebabnya, perlu dipastikan setelah mengisi oli matik levelnya sudah cukup.

“Bisa memeriksa lewat dipstick dengan kondisi mesin hidup, atau lewat baut di panci oli untuk tipe yang tidak dilengkapi dipstick, jika tahapan ini terlewat maka risikonya transmisi tidak awet,” ucap Elin.

Nah, agar transmisi matik tidak cepat rusak maka diperlukan cara flushing yang benar dan memastikan oli cukup setelah prosesnya selesai. Maka dari itu, konsumen harus mencari bengkel yang memiliki kompetensi dalam hal ini.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/02/181200615/salah-cara-flushing-bisa-bikin-transmisi-matik-jebol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke