JAKARTA, KOMPAS.com - Citroen Indonesia turut bersaing dalam pasar mobil listrik nasional dengan meluncurkan E-C3 Electric. Namun, mobil tersebut sampai saat ini belum didistribusikan ke konsumen.
E-C3 Electric meluncur pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. Mobil listrik ini diklaim mendapatkan sambutan yang positif dari masyarakat.
"Kalau bicara angka, ini memenuhi target dan harapan manajemen. Angkanya harus dilihat dulu berapa, tapi secara target itu memenuhi yang kami kejar," ujar Tan Kim Piauw, CEO PT Indomobil National Distributor, kepada wartawan, saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.
"E-C3 Electric yang kita jual sekarang sebenarnya harganya Rp 377 juta yang standar ya, sedangkan yang full spec itu Rp 387 juta, ini sudah kita memperhitungkan mengikuti program insentif dari pemerintah," kata Tan.
Untuk diketahui, pemerintah memberikan insentif bebas impor mobil listrik. Tapi, pabrikan yang terkait harus sudah mulai merakit atau memproduksi secara lokal dengan TKDN minimal 40 persen sampai dengan tahun 2026.
Citroen Indonesia memang berniat merakit secara lokal E-C3 Electric. Tapi, langkah tersebut baru akan terealisasikan pada akhir 2024.
"Jadi, nanti kalau persetujuan kita ini dapatkan dari pemerintah, ya ini harga yang kita jual. Kita sudah kasih tahu ke konsumen kenapa kita lama, karena kita ikut program pemerintah. Untuk ikut program pemerintah, kita harus dapatkan approval, baru mobil kita bisa masukin ke Indonesia," ujarnya.
Citroen E-C3 Electric dibekali dengan baterai lithium-ion berkapasitas 29,2 kWh. Motor listriknya ditempatkan pada roda depan dengan daya sebesar 42 kW dan torsinya mencapai 143 Nm.
Dengan baterai penuh, mobil listrik ini mampu menempuh jarak hingga 320 Km. Kemampuan akselerasinya 0-60 kilometer per jam, dapat ditempuh dalam 6,8 detik. Sementara kecepatan maksimumnya, diklaim mencapai 107 kilometer per jam.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/25/174100315/citroen-tunda-distribusi-mobil-listrik-e-c3-electric-ke-konsumen