TERNATE, KOMPAS.com - Perjalanan Daihatsu Terios 7 Wonders menjelajah Ternate dan Halmahera, Maluku Utara, pada awal 2024 cukup menantang.
Pasalnya, selain untuk menguji ketangguhan dari low sport utility vehicle (LSUV) yang masih menggunakan penggerak roda belakang ini, tempat-tempat yang dikunjungi juga menarik.
Lepas dari Desa Naga dan Telaga, rombongan meneruskan Wonders ke lima dengan melakukan aktivitas snorkeling. Tentu saja untuk yang satu ini tanpa menggunakan Terios.
Termasuk untuk Wonders berikutnya. Namun, untuk menuju destinasi lain, Terios harus kembali balik ke Ternate menyeberang menggunakan kapal feri dari Pelabuhan Sofifi ke Bastiong.
Perjalanan melewati rute menantang dengan medan berkelok dan menanjak dari Jailolo ke Pelabuhan Sofifi, kembali jadi santapan Terios facelift yang redaksi gunakan bersama rombongan lain.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, secara sensasi berkendara sebenarnya perbedaan dengan model lawas sangat tipis. Hal ini karena secara mesin tak ada perubahan, demikian juga untuk posisi berkendara.
Menggunakan transmisi matik, Terios facelift yang kini punya tampilan lebih modern mampu membuktikan ketangguhan saat menghadapi tanjakan curam berliku.
Keberadaan beberapa fitur penunjang seperti Vehicle Stability Control (VSC) yang dapat mencegah oversteer dan understeer sangat membantu pengendalian.
Apalagi ditambah dengan Hill Start Assist (HSA) yang perannya cukup penting guna mencegah mobil bergerak mundur saat berada di tanjakan.
Hal ini redaksi rasakan sendiri ketika harus melakukan stop n go di jalan menanjak. Adanya HSA yang juga disematkan pada transmisi manual sangat membantu pengendara.
Meski hanya bekerja dalam hitungan detik, tapi cukup memberikan waktu kaki bergerak melakukan perpindahan dari pedal rem ke gas ketika Terios kembali diajak menanjak.
Sedikit berkendara agresif juga makin percaya diri berkata adanya perangkat Anti-Lock Brake System (ABS), lengkap bersama Electronic Brakeforce Distribution (EBD) yang fungsinya untuk memaksimalkan performa pengereman agar lebih aman.
Memang disayangkan, ubahan Daihatsu pada Terios terkesan tanggung karena bila kemudi sudah dilengkapi telescopic, tentu pengemudi akan lebih mudah untuk menemukan posisi berkendara yang sesuai dengan posturnya.
Setelah sampai di Ternate, kegiatan terakhir dilakukan pada hari berikutnya untuk menuju Danau Tolire dan Pantai Jikomalamo yang jadi destinasi pamungkas dalam agenda kali ini.
Lantas, berapa jarak tempuh dan hasil konsumsi bahan bakar Terios selama bertualang di Ternate dan Halmahera selama lima hari sampai finis di Pantai Jikomalamo?
Berdasarkan informasi di multi information display (MID) yang telah direset ketika awal perjalanan, total jarak tempuh untuk mobil yang redaksi gunakan mencapai 419 kilometer (km).
Sementara untuk rata-rata konsumsi BBM, mencapai 9 kilometer per liter (kpl). Artinya, 1 liter bensin jenis RON 92 yang digunakan mampu membawa Terios berjalan sejauh 9 km.
Dengan rute menantang dan didominasi tanjakan terjal, ditambah membawa bobot tiga penumpang serta barang bawaan penuh di bagasi, hasil BBM tersebut masih tergolong irit.
Belum lagi selama perjalanan air conditioner (AC) tetap digunakan. Selain itu, gaya berkendara juga cenderung agresif bermain di putaran tinggi, terutama ketika melewati rute menanjak.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/20/084200715/seberapa-irit-bbm-terios-saat-bertualang-di-ternate-dan-halmahera