Hasil Uji Tipe Beberapa Kendaraan Daihatsu Dicabut, Ini Respons Toyota

JAKARTA, KOMPAS.com - Daihatsu Motor Co Ltd. terpaksa mencabut beberapa hasil uji tipe kendaraan (vehicle typle approval/VTA) sebagai dampak dari skandal uji keselamatan yang berlangsung di Jepang.

Ada tiga model yang hasil uji tipenya dicabut atas perintah Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang ini, yaitu Toyota Town Ace, Daihatsu Gran Max, dan Mazda Bongo.

Menanggapi kondisi tersebut, CEO Toyota Motor Corporation Koji Sato memberikan tanggapannya mengingat imbas dari keputusan ini begitu besar terhadap pasar atau konsumennya.

Dilansir Reuters pada Rabu (17/1/2024), ia mengatakan, terdapat potensi dilakukannya perubahan struktur pada kepemimpinan Daihatsu.

"Kita menanggapi hal ini dengan serius," kata Sato.

Di Jepang, produksi di pabrik Daihatsu masih disetop setelah temuan komite independen terkait penyimpangan prosedur yang melibatkan 64 model, termasuk di antaranya mobil-mobil yang dijual dengan merek Toyota.

Hasil investigasi yang dirilis bulan lalu itu ditemukan bahwa Daihatsu melakukan pelanggaran, seperti laporan palsu pada tes sandaran kepala, speedometer, uji tabrak samping, dan tes kecepatan pada beberapa model.

Kasus serupa sejatinya sudah ditemukan sejak tahun 1989 dan makin parah dilakukan pada tahun 2014. Adapun ke depannya Daihatsu bakal menyusun langkah agar kasus serupa tak terulang.

Adapun TMC sebagai induk perusahaan, kata Sato, akan senantiasa mendukung Daihatsu agar menyelesaikan masalah ini. Dukungannya berupa meninjau ulang operasional sertifikasi hingga merubah budaya dan manajemen perusahaan.

"Toyota akan memberi dukungan penuh ke Daihatsu. Tidak hanya dalam meninjau ulang proses sertifikasinya namun juga melakukan perubahan mendasar dalam budaya dan manajemen perusahaan sehingga dapat kembali dipercaya dan jadi pilihan konsumen," tulis TMC di keterangan resminya.

"Kami akan melaporkan langkah-langkah revitalisasi dan transformasi untuk mencegah terulangnya kembali dan perintah perbaikan dalam waktu sekitar satu bulan," sambung keterangan itu.