SUKOHARJO, KOMPAS.com - Hyundai Ioniq 5 menjadi mobil listrik andalan masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk menekan angka emisi karbon dari kendaraan.
Berdasarkan informasi yang Kompas.com terima mobil ini dibanderol Rp 784 juta sampai Rp 897 juta di Jawa Tengah dan DIY. Konsumen bisa mendapatkannya harga spesial dengan datang langsung ke diler Hyundai.
Seperti yang diketahui Ioniq 5 merupakan mobil yang digerakkan oleh motor listrik dan dilengkapi baterai besar sehingga tidak lagi menghasilkan emisi. Selain itu mobil ini juga minim perawatan sehingga menjadi daya tarik tersendiri.
Salah satu komponen pada mobil listrik yang menjadi perhatian masyarakat adalah baterai karena komponen ini memiliki masa pakai sedangkan harganya cukup tinggi.
Daniel Ari, Supervisor Marketing Hyundai Solo Baru mengatakan, konsumen tidak perlu khawatir dengan usia baterai karena Hyundai memberikan garansi hingga 8 tahun atau 160.000 Km mana dulu yang tercapai.
“Selama masih masa garansi tersebut, maka kerusakan baterai menjadi tanggung jawab diler, namun bila kerusakan baterai karena kesalahan atau human error maka garansi bisa saja hangus,” ucap Daniel kepada Kompas.com, Minggu (14/1/2024).
Daniel mengatakan setiap ada keluhan dari konsumen terkait baterai akan diterima dengan baik oleh diler dan tahapan selanjutnya akan diperiksa penyebab masalahnya apa.
“Akan dilakukan investigasi penyebab kerusakannya apa, bila ditemukan ada kesalahan pengguna misal mobil menerjang banjir terlalu dalam atau melebihi batas ground clearance 160 mm, atau penggunaan home charging tidak sesuai standar maka bisa saja garansi gugur,” ucap Daniel.
Meski sudah dilengkapi pengaman sehingga mobil listrik bisa tahan untuk menerjang genangan air, tapi perlu diketahui bahwa tidak seharusnya mobil listrik digunakan untuk menerjang banjir.
“Mobil konvensional saja bila menerjang banjir bisa mengalami masalah, apalagi ini mobil listrik, maka dari itu kami menyarankan tidak menggunakan Ioniq 5 dan 6 untuk menerjang banjir yang terlalu dalam,” ucap Daniel.
Selanjutnya, Daniel juga menganjurkan pemasangan home charging sebaiknya terpisah dengan listrik untuk rumah tangga. Sehingga, tidak ada peluang terjadinya tegangan listrik tidak stabil.
“Tegangan yang tidak stabil bisa membuat baterai mobil listrik bermasalah, maka dari itu misal terjadi kerusakan pada baterai akibat home charging yang terpasang tidak sesuai standar maka garansi bisa hangus,” ucap Daniel.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/14/160100615/garansi-baterai-mobil-listrik-8-tahun-bisa-gugur-karena-ini