JAKARTA, KOMPAS.com - Saat mengemudikan mobil di tengah hujan, ada beberapa poin keselamatan yang wajib dipahami. Salah satunya menyangkut fitur cruise control, sebaiknya dimatikan dan tidak digunakan.
Pasalnya, ada risiko terjadinya aquaplaning atau hydroplaning saat hujan, yakni kondisi di mana ban mobil gagal menapak sempurna akibat melibas genangan air di jalan basah.
Bahaya aquaplaning bisa dihindari jika mobil dikemudikan dalam kecepatan rendah. Sebaliknya, fitur cruise control yang membuat mobil melaju dengan kecepatan konstan justru bisa memicu risiko.
Juni Siswanto, Technical Leader Auto2000 Ahmad Yani menjelaskan, sebagian besar fitur cruise control tidak bisa mendeteksi kondisi jalan dan mengatur laju akselerasi serta deselerasi mobil.
“Bahkan fitur DRCC (Dynamic Radar Cruise Control) cuma berfokus pada kondisi (mobil lain) di sekitar, bukan kondisi jalannya, apakah basah atau kering,” ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/1/2024).
Dia menambahkan, fitur cruise control umumnya baru bisa diaktifkan jika mobil memiliki laju di atas 60 kpj. Kecepatan tersebut dinilai cukup tinggi, khususnya saat kondisi jalan basah.
“Fungsi utama cruise control itu untuk mempertahankan kecepatan konstan mobil, supaya pengendara tidak capek. Tapi memang tidak optimal dipakai saat kondisi jalan basah,” ucapnya.
Juni menganjurkan pengendara agar menonaktifkan fitur cruise control saat kondisi hujan dan jalan basah. Langkah terbaik adalah mengemudi secara manual dan menurunkan kecepatan mobil, supaya terhindar dari aquaplaning.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/12/124200115/nyetir-mobil-saat-kondisi-hujan-jangan-nyalakan-cruise-control