JAKARTA, KOMPAS.com - Saat melewati jalan turunan curam tanpa melakukan antisipasi, pengendara yang masih pemula dan kurang teknik mungkin akan mengalami kerusakan bernama vapor lock.
Kerusakan ini terjadi di bagian sistem pengereman mobil, diakibatkan oleh piston rem tidak bisa bergerak akibat terjadi overheating.
Vapor lock umum terjadi di jalan turunan panjang, dan pengendara hanya menggandalkan rem saja untuk memperlambat laju kendaraan. Sikap seperti itu ternyata keliru, sebab masih ada cara deselerasi lainnya seperti engine brake.
Juni Siswanto, Technical Leader Auto2000 Ahmad Yani menjelaskan, ada langkah penanganan khusus yang sebaiknya dilakukan jika mobil terkena vapor lock.
Untuk awalnya, pengendara dianjurkan menepi dan memeriksa bagian rem mobil. Satu ciri-ciri vapor lock adalah rem hampir tidak bisa berfungsi, atau memiliki jeda dan tidak responsif.
“Itu tandanya minyak rem di piston cakram masih kepanasan, jadi harus didiamkan dulu, ditunggu sampai dingin,” ucapnya kepada Kompas.com, Selasa (26/12/2023).
Juni mewanti-wanti supaya pengendara menunggu hingga rem dingin secara alami. Jangan menyiramkan air, hal ini justru bisa merusak.
Setelah suhu kembali normal, pengendara bisa mencoba kembali fungsi rem. Apabila tidak ada kebocoran, rem seharusnya sudah berfungsi dengan normal.
Akan tetapi, kejadian vapor lock sudah memberikan imbas pada kualitas beberapa komponen. Juni menyarankan supaya pengendara mendatangi bengkel servis sesegera mungkin.
“Nanti bisa diinspeksi lebih lanjut, kemungkinan ada selang yang bocor, atau ganti minyak rem,” ucapnya.
Servis terkecil setelah terkena vapor lock adalah mengganti minyak rem. Langkah ini sangat dianjurkan, supaya kualitas pengereman mobil tetap prima.
Banderol untuk servis penggantian minyak rem juga tidak terlalu mahal, yakni mulai Rp 200.000 sampai Rp 500.000, tergantung jenis dan tipe mobil.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/28/181200215/mobil-kena-vapor-lock-ini-langkah-penanganannya