JAKARTA, KOMPAS.com - Air radiator merupakan salah satu komponen kunci dalam sistem pendinginan mobil, yang berperan penting dalam menjaga suhu mesin agar tetap stabil selama digunakan.
Fungsi utama air radiator sendiri, yaitu menghilangkan panas yang dihasilkan oleh mesin selama proses pembakaran bahan bakar dan kerja mesin.
Proses ini menjadi krusial karena mesin mobil beroperasi pada suhu yang optimal, dan jika suhu tersebut tidak terjaga dapat menyebabkan kerusakan pada mesin.
Maka, bagi para pemilik mobil sebaiknya rutin mengecek kondisi cairan pendingin pada radiator. Apabila volumenya berkurang segera tambah air radiator atau jika sudah keruh disarankan untuk diganti.
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, air radiator bisa dilakukan sendiri oleh pemilik mobil dengan cara yang benar.
“Ada dua kasus dalam mengisi air radiator, penambahan atau pengisian dalam kondisi benar-benar kosong. Jika penambahan, cukup diisi ditabung reservoir saja. Jadi kita lihat dulu level air di tabung cadangan cukup atau tidak untuk mendinginkan mesin,” ujar Didi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Apabila air radiator kosong, Didi menyarankan untuk langsung mengisi di radiator. Sebab jika mengisi pada tabung reservoir akan membutuhkan waktu lama untuk cairan bersirkulasi.
“Isi ke radiator hingga penuh. Lalu coba nyalakan mesin sehingga cairan pendingin bersirkulasi. Lalu cek radiator lagi. Kalau air pendingin masih kurang yang ditambah lagi,” ujar Didi.
Selain itu, Didi mengatakan untuk memastikan tipe mesin apakah ada komponen pembuangan udara atau tidak. Jika ada, buka katup pembuangan udara agar air radiator bisa bersirkulasi dengan lancar.
Apabila katup tidak dibuka, udara akan mampat di dalam dan dikhawatirkan cairan pendingin tidak bisa bersirkulasi dengan baik.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/28/111200515/bisa-dilakukan-sendiri-begini-cara-mengisi-air-radiator-yang-benar