Ingat, Jangan Asal Pindah Lajur Saat Berkendara di Tol

JAKARTA, KOMPAS.com- Pindah lajur di jalan tol menjadi salah satu yang harus dilakukan oleh pengemudi mobil, terutama saat akan mendahului kendaraan di depannya.

Saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), pengguna jalan tol akan lebih banyak dari hari biasanya sehingga ketika akan pindah lajur pengemudi diharap lebih hati-hati dan memperhatikan kondisi sekitar.

Training Director The Real Driving Centre (RDC) Roslianna Ginting mengatakan, saat pindah lajur pengemudi harus mengecek spion dan area sekitar mobil untuk memastikan apakah sudah aman untuk pindah lajur.

“Pastikan cek sekeliling spion terlebih dahulu, terutama lajur yang ingin kita lewati. Jangan pernah percaya 100 persen dengan spion, karena ada titik buta,” ucap Roslianna kepada Kompas.com belum lama ini.

Selain itu, pengemudi juga wajib memberikan sinyal kepada pengguna jalan lain dengan menyalakan lampu sein, berguna untuk menunjukkan arah yang akan dituju.

Perlu diketahui, pada spion terdapat titik buta yang tidak terlihat di kaca sehingga pengemudi harus menoleh ke arah samping. Teknik ini dikenal dengan sebutan shoulder check.

“Oleh sebab itu, pastikan dengan menoleh ke arah samping. Pastikan tidak ada kendaraan lain sejajar dengan bahu kita,” ucap Roslianna.

Sebagai informasi, area sejajar dengan bahu disebut juga dengan pilar B. Pilar B adalah titik buta yang ditandai dengan tiang sabuk pengaman di sebelah kanan pengemudi. Sebelum berpindah lajur pastikan di sekitar pilar B tidak ada kendaraan lain.

Roslianna juga mengatakan, pengemudi harus memperhatikan jarak aman dengan pengguna lain yang ada di belakang kendaraan. Pastikan lajur dituju memiliki jarak cukup dengan mobil di belakang.

“Tengok ke arah jalur yang ingin kita lalui, atau shoulder check. Jika aman, arahkan kendaraan ke lajur yang kita inginkan,” ujar Roslianna.