JAKARTA, KOMPAS.com - Saat berkendara motor dengan posisi boncengan, ada anjuran keselamatan ekstra yang wajib diperhatikan oleh pengendara dan penumpang.
Satu poin terpenting adalah posisi saat berboncengan, harus sesuai supaya tidak membahayakan keselamatan. Sayangnya, masih banyak dijumpai pengendara yang tidak mengindahkan hal ini.
Agus Sani, Head of Safety Riding AHM Wahana menjelaskan, satu posisi boncengan berbahaya tapi masih dijadikan ‘andalan’ sebagian masyarakat adalah ‘posisi ibu-ibu’, alias penumpang duduk menyamping.
Meninjau dari segi keselamatan berkendara, posisi ini dinilai tidak aman dan sangat beresiko. Mulai dari posisi duduk keliru, minimnya pegangan, dan lain-lain.
“Posisi nyamping seperti ini sering juga kita lihat di jalan, biasanya ibu-ibu dibonceng. Bahaya ini,” ucapnya kepada Kompas.com, pekan lalu.
Agus menjelaskan, posisi berkendara yang dianjurkan adalah tubuh penumpang menempel ke punggung pengendara, dan posisi tangan penumpang berpegangan ke bagian pinggang pengendara.
Menurut dia, posisi berkendara ini paling ideal saat membonceng penumpang. Beban jadi lebih merata, dan motor jadi tidak limbung, sehingga risiko kecelakaan bisa diminimalisir.
Sebaliknya, jika berboncengan dengan ‘posisi ibu-ibu’ dan arahnya menyamping, motor cenderung limbung di salah satu sisi. Persebaran bobot yang tidak merata tentu mempersulit pengendara untuk bermanuver.
“Ada juga resiko rok tersangkut, yang pastinya sangat membahayakan keselamatan,” kata Agus.
Menimbang banyaknya resiko keselamatan berkendara yang sangat mungkin terjadi, Agus menganjurkan semua pengendara motor untuk membonceng dengan posisi baik dan benar, sesuai dengan ketentuan.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/18/191200515/bahaya-tidak-dianjurkan-boncengan-dengan-posisi-seperti-ini