BYD Auto pertama kali berdiri pada 1995 dan dengan cepat jadi pemain mobil listrik global, pada 2022 perusahaan memutuskan untuk terjun penuh di segmen kendaraan listrik (EV).
Luther T Panjaitan, Kepala Marketing dan Komunikasi PT BYD Motor Indonesia, mengatakan, bersamaan dengan keputusan tersebut pada 2022 BYD merupakan merek dengan penjualan kendaraan elektrifikasi terbanyak di dunia.
"Penjualan pada 2022 yaitu 1,86 juta mobil (untuk BEV dan PHEV)," ujar Luther kepada Kompas.com, belum lama ini.
BYD menyebut dirinya sebagai perusahaan teknologi. BYD punya empat sektor bisnis yaitu otomotif, rail transit, energi terbarukan, dan perangkat elektronik. Mobil listrik hanya salah satu produk yang dihasilkan.
Pada sektor otomotif, BYD mengklaim memiliki semua teknologi mobil listriknya sendiri. Mulai dari baterai, CTB technology, platfrom khusus mobil listrik, hingga intellegent body control system.
"Misi kami adalah menurunkan derajat bumi, ini bukan seperti menurunkan derajat AC. Belum lama ini ada berita bahwa rata-rata suhu bumi menedekati lebih panas dua derajat. Pesan yang simpel tapi sangat kuat dari perusahaan kami," katanya.
Seperti diketahui, pemanasan global adalah proses peningkatan suhu bumi yang berlebihan. Penyebabnya, gas rumah kaca yang tentu juga berlebihan.
Dalam 200 tahun terakhir, manusia menghasilkan karbon dioksida yang berlebih lewat pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas bumi. Pembakaran yang masif ini dimulai sejak abad ke-18, ketika dunia memasuki Revolusi Industri.
Mobil listrik dianggap salah satu solusi pemanasan global karena menekan emisi karbon yang dihasilkan. Hal tersebut yang kemudian jadi misi BYD sebagai pemain besar di segmen kendaraan elektrik.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/10/120100715/byd-ungkap-misinya-di-tatanan-otomotif-global