BANGKOK, KOMPAS.com – MPV listrik MG Maxus 9 kabarnya mau masuk Tanah Air. Mobil ini bakal jadi pesaing serius Toyota Alphard, namun dengan harga lebih terjangkau dan mengusung dapur pacu listrik.
Kebetulan saat kunjungan ke pabrik MG di Thailand belum lama ini, redaksi Kompas.com berkesempatan menjajal secara singkat MG Maxus 9.
Secara tampilan eksterior, MG Maxus 9 tampak mirip dengan MPV Premium lain yang sudah beredar di Indonesia, seperti Toyota Alphard, Nissan Elgrand, hingga Lexus LM.
Dimensinya juga terbilang besar, dengan panjang 5.270 mm, lebar, 2.000 mm, tinggi 1.840 mm, serta jarak sumbu roda 3.200 mm.
MG Maxus 9 mengusung baterai jenis litium-ion berkapasitas 90 kWh dengan klaim daya jelajah hingga 520 Km. Sebagai referensi, jarak tersebut kurang lebih setara dengan Jakarta sampai Solo, Jawa Tengah.
MG Maxus 9 mengusung penggerak roda depan (FWD), dengan daya dinamo sebesar 180.000 watt dan kecepatan maksimal 180 kpj. Dapur pacu itu sanggup menghasilkan tenaga maksimal 242 Tk dan torsi 350 Nm.
Untuk kemampuan pengisian daya, mobil listrik ini sudah dibekali fitur lengkap mulai type-2 dan CCS. Artinya, proses pengecasan bisa dilakukan di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang sudah tersedia.
Dengan daya jangkau tembus 500 Km, artinya mobil ini tidak hanya cocok dipakai di dalam kota, tapi untuk perjalanan antar kota.
Apalagi MG Maxus 9 mengusung konfigurasi bangku tujuh penumpang yang seluruhnya nyaman buat orang dewasa.
Beralih ke pengendalian, selayaknya sebuah MPV, mobil ini masih terasa limbung ketika diajak bermanuver. Namun bantingannya masih nyaman, tidak terlampau keras.
Karena mengusung mesin listrik, mobil terasa sangat halus dan pastinya hening. Apalagi saat dibawa berkendara di lingkungan yang sepi, praktis tidak ada yang terdengar kecuali kebisingan dari roda.
Menariknya, MG Maxus 9 punya mode berkendara yang dapat diatur sesuai keinginan pengemudi. Caranya dengan mengubah langsung dari layar instrumen di tengah, yaitu mode Eco, Normal, dan Sport.
Akselerasi mobil terasa lebih mengentak saat mode berkendara berada di mode Sport. Sementara ketika di mode Eco, penyaluran tenaga lebih halus, namun seperti agak ditahan.
Meski begitu, mode Eco tampaknya cocok saat berkendara dengan penumpang penuh. Karena mobil bakal melaju halus dan pastinya bisa lebih efisien lagi konsumsi listriknya.
Saat dibawa bermanuver, mobil ini juga tergolong mudah meskipun ukurannya besar. Apalagi setinya juga ringan.
Kami juga sempat menjajal bagaimana rasanya duduk di bangku belakang MG Maxus 9, yang jadi tempat paling nyaman di MPV listrik ini.
Di belakang, sepasang kursi Captain Seat berlapis kulit hitam mewah siap melayani penumpang. Fasilitas di kursi pun cukup lengkap.
Selain ada pengaturan reclining dan maju mundur, kursi ini punya sandaran kaki dan meja lipat yang praktis digunakan buat kerja dengan laptop atau makan sekalipun.
Lalu, daya tarik selanjutnya adalah ruang kaki dan kepala yang sangat lega. Terlebih dengan kaca ukuran besar dan lebar, ruang pandang ke luar sangat luas, serta membuat kabin terasa lebih lapang.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/04/161833915/menguji-mpv-listrik-mg-maxus-9-di-thailand