JAKARTA, KOMPAS.com - Opsi melakukan konversi sepeda motor listrik sudah banyak tersedia di pasaran. Bengkel yang menyediakan jasa kian bertambah, serta nominal subsidi juga dinaikkan menjadi Rp 10 juta.
Artinya, hanya dengan modal Rp 4 juta saja, konsumen sudah bisa mendapatkan layanan konversi dan mencoba beralih ke motor listrik.
Riset utama yang harus dilakukan konsumen tentunya memilih jenis konversi. Sejauh ini, ada tiga opsi dan dibedakan berdasarkan jenis penggerak dinamonya, yakni side-drive (samping), mid-drive (tengah), hub-drive (belakang).
Masing-masing penggerak memiliki keunggulan tersendiri, namun bagi pengguna awal, opsi yang disarankan adalah jenis hub-drive.
Penggerak jenis ini sangat mudah dikenali karena dinamonya terletak tepat di bagian pelek roda belakang. Serupa dengan kebanyakan motor listrik di pasaran.
Muhammad Bagas Kamal, Lead Engineer Nagara, salah satu penyedia paket konversi motor listrik menjelaskan, keunggulan utama penggerak hub-drive ada di sektor efisiensi daya dan biaya.
Harga konversi motor listrik dengan penggerak hub-drive cenderung jauh lebih murah, mulai dari Rp 4 juta saja. Perawatannya juga diklaim mudah, karena konfigurasinya ringkas.
“Konstruksinya hub-drive itu mudah, bandel, dan enggak manja (mudah rusak). Jadi kami sediakan paket konversi pakai penggerak ini,” ucapnya kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (30/11/2023).
Selain itu, penggerak hub-drive juga diklaim lebih irit baterai, karena konfigurasi semacam ini memungkinkan daya listrik dari baterai langsung tersalur ke dinamo.
“Secara teknis memang bisa jauh lebih irit, enggak seboros mid-drive pastinya. Mungkin bisa 20 persen lebih irit,” kata Bagas.
Bagas menambahkan, bagi konsumen yang menginginkan motor listrik yang irit daya baterai dan perawatannya mudah, sebaiknya memilih konversi jenis hub-drive saja.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/02/180200915/keunggulan-konversi-motor-listrik-pakai-dinamo-hub-drive-irit-baterai