Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Suharto mengatakan, angkutan perintis DAMRI adalah kendaraan umum di daerah-daerah terpencil dan terisolir yang belum dilayani oleh perusahaan angkutan lain.
Namun, ada banyak hambatan dalam pengembangan dan pertumbuhan layanan ini.
“Tahun 2023 ini kita sudah punya 330 trayek dan 597 kendaraan dengan alokasi anggaran Rp 177 miliar. Memang kondisi saat ini kalau kita melihat ke kinerja terhadap operasional memang belum semuanya sesuai karena laju pertumbuhan di wilayah tersebut berjalan lamban. Sebab ada hal-hal yang diluar dari sisi kemapuan transportasi,” katanya pada acara Diskusi yang diadakan oleh INSTRAN, Kamis (30/11/2023).
Suharto juga mengatakan, kondisi medan jalan masih jadi permasalahan operasional angkutan perintis DAMRI. Bahkan sampai bus harus yang harus melintasi kubangan, kebun warga dan juga sungai untuk mengantarkan penumpang.
“Kemudian, sulitnya mendapat Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di beberapa trayek yang dilayani khususnya diluar Pulau Jawa dan Bali,” kata Suharto.
Adapun tindak lanjut yang harus dilakukan, Suharto menyebutkan Perlunya SOP tentang pelaksanaan SPM pelaksanaan kontrak oleh Direktorat Angkutan Jalan dan BPTD sebagai standar pengawasan dan data untuk pelaksanaan evaluasi.
Serta perlu segera dilakukan peremajaan kendaraan perintis untuk tetap dapat melayani kebutuhan masyarakat.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/12/01/114200515/kendala-damri-mengoperasikan-angkutan-perintis-di-indonesia