JAKARTA, KOMPAS.com - MINI Cooper merupakan salah satu mobil incaran para pehobi, baik Mini Cooper model lama atau model baru. Mobil asal Inggris itu menarik perhatian karena bentuknya yang "imut-imut."
Buat yang tertarik memiliki MINI Cooper model baru mesti paham dengan beberapa masalah yang biasanya terjadi.
Cliff, pemilik bengkel spesialis MINI Klinik Indonesia di Fatmawati, Jakarta Selatan, mengatakan, MINI masuk Indonesia resmi lewat jalur ATPM pada tahun 2011. Namun sebelum itu MINI sudah masuk lewat impotir umum.
"Kalau penyakit itu macem-macem ada model lama tipe R50 dari tahun 2000, terus disambung R53 berakhir 2006, kemudian R56 mulai 2007-2014, mulai 2014 start F56, F-Series. Semua masuk ke Indonesia," kata Cliff kepada Kompas.com, di Jakarta, Senin (27/11/2023).
"Kalau kelemahannya apa macam-macam, dari mesin karena mesin turbo biasanya ada suka bocor oli kemudian juga ada asap putih, dan kadang-kadang transmisi perpindahan kurang bagus. Ya macam-macam," ujarnya.
Cliff yang merupakan mantan karyawan di Maxindo Arteri Pondok Indah (diler dan bengkel resmi MINI) itu mengatakan, bocor oli merupakan salah satu kejadian yang cukup sering ditemui di MINI Cooper.
"Bocor oli cukup sering dari paking, biasa, terutama untuk MINI-MINI yang berusia di atas lima tahun. Netes," kata Cliff.
Meski tidak secara gamblang, masalah oli rembes di MINI Cooper mirip-mirip dengan BMW. Apalagi seperti diketahui sejak tahun 2000'an MINI memang dimiliki oleh BMW Group.
"Ya, cuman bedanya MINI dia front wheel drive (FWD) kalau BMW kan rear wheel drive (penggerak roda belakang)," kata Cliff.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/27/182100515/ini-penyakit-rawan-pada-mini-cooper