Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pedagang Klaim Permintaan Mobil Listrik Bekas Tinggi, tapi Stok Jarang

TANGERANG, KOMPAS.com - Sepanjang 2023 permintaan mobil listrik diklaim mengalami kenaikan. Tidak hanya model baru keluaran pabrik, tapi juga yang bekas.

Menurut pernyataan sejumlah pedagang, mobil listrik bekas memang sangat digemari di pasaran. Popularitasnya juga cukup tinggi, terbukti dari banyaknya konsumen yang mencari.

Sayangnya, pasar mobil listrik bekas nampaknya belum sepenuhnya berkembang. Sebab, tingginya permintaan tidak seimbang dengan ketersediaan stok.

Redaksi sempat melakukan penelusuran dan mengunjungi beberapa sentra serta diler mobil bekas besar. Setelah berkeliling cukup lama, memang tidak ditemukan adanya mobil listrik.

Lambertus Darian, Pemilik Diler Mobil Bekas Lamberindo Auto Gading Serpong menjelaskan, dirinya cukup aktif menjual mobil listrik bekas, dan perputarannya diklaim sangat cepat.

“Kemarin ada Ioniq 5, baru aja kejual Sabtu, padahal belum ada seminggu (masuk diler),” ucapnya saat berbincang dengan Kompas.com di Tangerang, Selasa (21/11/2023).

Darian mengatakan, minat konsumen untuk mobil listrik bekas memang sangat tinggi. Namun tantangan yang dia hadapi saat ini adalah ketersediaan stok masih terbatas.

“Logikanya ya, mobil listrik baru ramai kan tahun ini (2023), jadi sekennya itu jarang banget. Sekalinya ada (mobil listrik bekas), pasti jadi rebutan,” kata dia.

Kondisi serupa juga disampaikan Michael Mandala, Penanggung Jawab Sentra Mobil Bekas Mandala Mobilindo Gading Serpong. Dia mengatakan, kendala supply and demand mobil listrik bekas adalah tantangan bagi para pedagang.

“Kita udah tau customer maunya apa, cuma enggak bisa menyanggupi. Stoknya (mobil listrik bekas) memang susah dicari,” kata Michael.

Pada kesempatan terpisah, Tenggono Chuandra Phoa, Sekretaris Jenderal Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) menjelaskan, pasar mobil listrik bekas di Indonesia memang belum sepenuhnya berkembang.

Tenggono menilai, kondisi ini adalah tantangan untuk industri kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB), yang sayangnya, hanya bisa diselesaikan oleh waktu.

“Pasar kendaraan listrik bekas di kita (indonesia) masih belum berkembang ya. Masih Sangat memerlukan waktu,” ucapnya kepada Kompas.com, Jumat (10/11/2023).

Menurut Tenggono, kendaraan listrik masih dianggap sebagai moda transportasi baru dan dalam proses penerimaan bagi masyarakat. Karenanya, wajar saja jika pasar bekas masih belum banyak tersedia.

“Kendaraan listrik ini kan baru dari 2023, baru ramainya sejak awal tahun ini,” ucapnya.

Dia menganggap, pasar kendaraan listrik bekas nampaknya baru bisa berjalan setelah setidaknya 10 persen masyarakat di Indonesia sudah beralih ke KLBB.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/22/111200115/pedagang-klaim-permintaan-mobil-listrik-bekas-tinggi-tapi-stok-jarang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke