JAKARTA, KOMPAS.com - PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) dan anak perusahaannya mencatat pertumbuhan penjualan bersih sebesar 7 persen Year-on-Year (YoY) pada periode ketiga 2023 yakni Rp 891 miliar.
Pertumbuhan ini juga mempeharungi jumlah aset VKTR juga mencatat pertumbuhan YTD sebesar 66 persen sehingga saat ini mencatatkan Rp 1.716 miliar.
Namun di sisi lain, jumlah liabilitas dari emiten kendaraan listik milik Grup Bakrie ini mengalami penurunan sebesar 27 persen YTD menjadi Rp 555 miliar terutama akibat penurunan pinjaman jangka pendek.
Gilarsi W. Setijono, CEO VKTR mengatakan, pengendalian pengeluaran yang disiplin di VKTR berdampak positif pada posisi kas bersih untuk periode 9 bulan pertama 2023.
Langkah ini menjadi sebuah mekanisme yang akan terus diprioritaskan oleh VKTR untuk mengatasi penurunan ekonomi saat ini.
"VKTR terus mendominasi sektor transportasi bus umum di Indonesia dan dengan bangga telah menyediakan 52 unit bus listrik untuk Transjakarta," kata Gilarsi dalam keterangan resmi, Senin (20/11/2023).
Gilarsi juga mengatakan, meski permintaan penjualan EV mengalami pelambatan akibat siklus ekonomi jangka pendek yang sedang berlangsung, namun penerimaan pesanan VKTR tetap kuat.
Maka dari itu komposisi antara bus dan truk berjalan seimbang dalam memenuhi kebutuhan pelanggan B2G (Business-to-Government) dan B2B (Business-to-Business).
“Bus-bus ini akan diproduksi di fasilitas kami di Magelang dalam bentuk Completely Knocked Down (CKD) di masa mendatang, sejalan dengan komitmen VKTR dalam manufaktur lokal,” kata Gilarsi.
Ke depannya, VKTR juga akan terus berkomitmen untuk mempercepat mobilitas berkelanjutan dan menjadi pelopor dalam pasar kendaraan listrik komersial di Indonesia.
“Selain mempertahankan kepemimpinan kami dalam elektrifikasi transportasi bus publik, kami juga sedang melakukan ekspansi bisnis ke truk tambang listrik,” kata Gilarsi.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/11/20/190100515/emiten-bus-listrik-milik-bakrie-naik-7-persen