Drag Race Harley Davidson di Indonesia Harus Bertaraf Internasional

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo berharap kompetisi balap drag race khusus Harley-Davidson, yakni Hogers Indonesia Drag Race of Nation Event (HI-Drone) nantinya bisa bertaraf internasional.

Pasalnya, ajang adu kecepatan yang diprakasai oleh wadah pecinta Harley-Davidson ini telah menggunakan standar IMI, kemudian disempurnakan dengan aturan-aturan di global. Tidak terkecuali, soal keamanan balapnya.

"Ini bukan yang pertama, sudah berapa kali melakukan ajang Drag Race khususnya Harley-Davidson. Intinya kita akan mengelar suatu acara yang mampu mendorong pariwisata lokal," ucap Bamsoet dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (7/11/2023).

"Semoga ini menjadi acara yang rutin dan jangan hanya peserta lokal tapi luar negeri seperti pecinta Harley di Malaysia, Thailand, dan lain-lain. Kita juga akan mendukung UMKM selama acara," lanjut dia.

Senada dengan Bamsoet, Direktur Hogers Indonesia Yudi Djadja juga mengaku bila pihaknya berupaya untuk membuat HI-Drone sebagai parameter balap drag race moge di Indonesia dan menjadi ajang internasional.

Tidak tanggung-tanggung, bahkan pada seri-seri berikutnya diupayakan supaya pihak Harley Davidson pusat yang berada di Amerika Serikat (AS) ikut serta. Sehingga nantinya bakal bisa terbentuk suatu ekosistem moge yang baru dan lebih kuat.

"Kita sih mau nya nembus pasar AS, tempat Harley dilahirkan. Kita upayakan," kata dia.

HI-Drone sendiri merupakan kejuaraan drag race pertama yang digelar Hogers Indonesia secara resmi dan terukur. Kegiatan bakal berlangsung selama dua hari di Community Park, Pantai Indah Kapuk 2, Jakarta Utara, 11-12 November 2023.

Balapan nantinya akan menggambungkan dua jenis trek sekaligus yaitu 201 dan 402 dengan total panjang sirkuit 900 meter.

"Kami menyadari minat para biker Indonesia, termasuk kami dalam dunia balap. Karena itu diadakan HI-Drone sebagai sarana untuk menyalurkan hobi yang positif dan terarah," kata Yudi.

Yudi menyatakan kini sedikitnya sudah ada 400 perserta yang mendaftar. Semua pengendara sudah memiliki Kartu Izin Start (KIS) yang diperoleh dari IMI dengan menjadi keanggotaannya.