JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) bakal melakukan standardisasi baterai untuk sepeda motor listrik berbasis baterai di dalam negeri guna mendorong percepatan atas ekosistem elektrifikasi nasional.
Pasalnya, dengan menerapkan standar untuk baterai, akan memberikan keuntungan bagi semua pihak, baik produsen maupun konsumen. Pada akhirnya, membuat keamanan dan kenyamanan penggunaan lebih baik.
Mengingat, sebagaimana dikatakan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (ILMATAP) Kementerian Perindustrian R. Hendro Martono, saat ini varian atas komponen baterai sangat banyak.
"Sebenarnya kita sudah punya 7 standar terkait baterai, mencakup battery management, battery packing, sampai tegangannya. Namun variannya masih sangat banyak," katanya saat ditemui di ICE BSD, Tangerang, Rabu (25/10/2023).
"Kalau terlalu banyak standar nanti terlalu banyak pilihan kompatibilitasnya," lanjut dia.
Salah satu bagian yang dimaksud, Hendro mencontohkan, ialah soal dimensi baterai. Hal terkait dikarenakan dimensi suatu kendaraan berbeda-beda.
"Kemudian juga ada baterai swap yang on boad. Ada pula kapasitas yang 48 volt, 60, 70 dan lainnya. Arahannya pak Menko (Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan) juga kalau bisa diputuskan supaya lebih kerucut," ujar dia.
Hanya saja dalam kesempatan tersebut Hendro belum bisa memastikan standar apa saja yang bakal disamakan. Tetapi yang jelas, pemberlakuan standarisasi baterai bakal mengikuti populasi terbanyak.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya di IMOS+ mengajak produsen motor listrik untuk mulai menerapkan standarisasi baterai.
Menurut Agus, standardisasi yang dimaksud akan berfokus pada konstruksi baterai, dari segi perakitan komponen sampai jenis sel yang digunakan.
Dengan adanya keseragaman ini, industri otomotif tanah air, khususnya di ranah kendaraan roda dua listrik, diyakini bisa lebih berkembang, dan akan banyak menyerap tenaga lokal.
“Oleh karenanya, perihal standardisasi baterai ini, saya memberikan challange pula bagi para produsen kendaraan listrik roda dua,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/26/093200615/alasan-kemenperin-mau-standardisasi-baterai-di-indonesia