KLATEN, KOMPAS.com - Kasus baterai motor listrik terbakar kerap dijumpai. Bahkan di Inggris kasus kebakaran sepeda motor lebih sering terjadi karena meningkatnya populasi motor listrik.
Dikutip dari Motorcyclenews, Dom Ellis, Deputy Commissioner dari The London Fire Brigade mengatakan, kasus kebakaran motor listrik dan skuter listrik sekarang sedang meningkat.
"Di London, secara kasar ada satu kali kejadian motor atau sepeda listrik yang terbakar setiap dua hari. Ini sudah lebih banyak dari yang kita alami di 2022," ucap Ellis, Rabu (20/9/2023).
Secara rinci, The London Fire Brigade sudah menangani 104 sepeda listrik dan 19 skuter listrik yang terbakar sampai Agustus 2023. Padahal di 2022, terhitung cuma ada 116 kejadian. Namun, penyebab kebakaran masih harus didalami kembali.
Awan Setiawan, Head of Division United E-Motor, mengatakan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan konsumen untuk menghindari baterai motor listrik dari risiko terbakar.
Pertama, pastikan lokasi charging motor listrik berada di tempat yang aman. Bisa berada di tempat yang teduh, di dalam ruangan, dan pastikan bebas dari gangguan.
“Beli colokan timer untuk setting pengecasan, contoh 1 jam agar tidak overcharging,” ujar Awan, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Seperti diketahui, umur baterai bisa berkurang bila sering dicas sampai penuh. Makanya pengecasan baterai yang direkomendasikan jangan sampai 100 persen.
Konsumen juga diimbau untuk tidak memodifikasi bagian elektrikal motor listrik, khususnya komponen baterai demi mengurangi risiko kebakaran.
Sementara itu, untuk mempercepat proses evakuasi ketika terjadi kebakaran, konsumen harus siap APAR khusus yang bisa dibeli di pasaran.
“Jika sudah terbakar jauhkan barang-barang yang mudah terbakar di sekitarnya, jangan panik karena nanti padam sendiri, metode pemadaman baterai terbakar paling tepat menggunakan APAR jenis bubuk,” ucap Awan.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/26/091200515/jangan-khawatir-motor-listrik-terbakar-begini-cara-antisipasinya