JAKARTA, KOMPAS.com - Sasis bus tronton kini seakan menjadi tren di dunia bus Tanah Air. Bahkan, beberapa perusahaan otobus (PO) gencar bersaing meluncurkan bus dengan sasis tronton untuk unit terbaru.
Sasis bus tronton sendiri indentik dengan tiga as roda atau triple axle. Biasanya sasis ini digunakan untuk menopang bus tingkat atau double decker.
Berdasarkan kabar yang beredar, ban selip biasanya menjadi kondisi yang rawan menimpa sasis bus tronton. Ban selip adalah kondisi ketika ban kehilangan traksi atau daya cengkeramnya pada permukaan jalan.
Dampaknya, pengemudi akan kehilangan kendali atas bus yang sedang dikendarai. Lalu apakah lebih sulit mengendarai bus dengan sasis tronton?
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, seharunya bila sopir sudah bisa mengendarai bus biasa, mengendarai bus tronton tidak akan sulit.
"Masing-masing pengemudi ada kompetensinya, maka dari itu SIM dibedakan dari A sampai B2. Kalau ditanya susah atau tidak saat mengendarai sasis bus tronton? Harusnya tidak susah ketika sudah punya SIM B2," kata Sony kepada Kompas.com, Senin (23/10/2023).
Akan tetapi, Sony menyanyangkan bila di Indonesia sendiri SIM hanya sebatas punya saja. Namun belum tentu kompeten. Banyak sopir bus yang terbangun dari pengalaman tapi tidak dibekali dasar edukasi yang benar.
Maka dari itu, begitu sopir menggunakan sasis bus tronton akan bingung melakukan teknik yang tepat, sehingga kondisi ban selip rawan terjadi.
"Harus ada edukasi yang diberikan dari provider safety dan APM. Dari PO juga bisa, tapi hanya sebatas mengingatkan setiap hari atau setiap minggu," kata Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/23/164100315/pentingnya-pelatihan-sopir-bus-sebelum-bawa-sasis-bus-tronton