JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bahwa saat ini pembiayaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) masih cenderung minim dengan kisaran kontribusi 0,01 persen dari total pembiayaan multifinance.
Meski begitu, menurut Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman, sektor terkait masih sangat prospektif.
“Dengan perkembangan kendaraan listrik yang cukup pesat, diproyeksikan tren pembiayaan EV akan terus meningkat,” kata dia.
Agusman menjelaskan, dari perspektif pelaku industri pembiayaan terdapat beberapa kendala dan tantangan dalam pembiayaan kendaraan listrik.
Di antaranya ialah terkait ketersediaan charging station yang masih relatif terbatas, harga jual yang relatif lebih mahal, garansi purnajual termasuk baterai.
“Selain itu, ketersediaan baterai di pasaran, dan harga jual kendaraan listrik bekas yang masih belum ada kepastian,” jelasnya.
Di samping itu, lanjut Agusman, hal lain yang menjadi perhatian yaitu ketersediaan produk asuransi kendaraan listrik yang perlu melakukan penyesuaian dari sisi risiko.
“Kini, hal tersebut sudah menjadi concern dari Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) dan pelaku asuransi umum,” kata dia lagi.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/17/184100315/leasing-buat-kendaraan-listrik-masih-minim-tapi-prospektif