JAKARTA, KOMPAS.com - Satu unit Nissan Serena terbakar di ruas Tol Cipularang arah Bandung, tepatnya KM 102 pada Sabtu (14/10/2023) siang.
Manager Area Jasa Marga Tol Purbaleunyi, Agus Pramono menyebut bahwa penyebab insiden diduga karena adanya overheat. Sebagai dampaknya, arus lalu lintas sempat terhambat hingga KM 88.
"Melaju di jalur 2, tiba di TKP diduga kendaraan mengalami overheat, kemudian timbul percikan api di mesin dan kendaraan terbakar," ujar Agus, Sabtu.
Belajar dari kejadian tersebut, sebenarnya untuk mendeteksi mobil sedang mengalami overheat cukup mudah dan bisa dilakukan sebelum terbakar. Salah satunya dengan melihat indikator mesin di layar MID.
Secara umum, overheat pada mobil terjadi karena suhu mesin melebihi batas normal, sehingga dapat mengakibatkan kerusakan serius pada berbagai komponen mesin dan sistem terkait, bahkan kemungkinan terjadinya turun mesin.
Suhu mesin melebihi batas normal ini karena ada komponen sistem pendingin yang aus atau rusak dan kebocoran oli yang masuk ke ruang pembakaran.
Komponen sistem pendingin dimaksud seperti radiator, coolant, terhmostat, kipas radiator, hingga water pump.
“Ketika mengalami overheat sebaiknya jangan memaksakan mobil untuk terus berjalan. Sebaiknya berhenti terlebih dahulu, dinginkan kap mesin,” ungkap Iwan, pemilik Bengkel Iwan Motor Honda Auto Clinic kepada Kompas.com belum lama ini.
“Kalau sudah cukup dingin, periksa air radiator dan isi dahulu kalau berkurang. Perjalanan bisa dilanjutkan kalau temperatur sudah normal dan kalau temperatur naik lagi segera bawa ke bengkel,” lanjutnya.
Kalau mobil dipaksa berjalan saat kondisi overheat akan mengalami kerusakan yang lebih fatal karena berbagai komponen penting dipaksa berkerja padahal sedang panas berlebih.
“Minimal ganti piston dan ring piston, dan yang paling parah harus mengganti mesin utuh, karena blok cylinder rusak parah (turun mesin setengah),” kata Iwan.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/15/080100515/cara-hindari-mobil-overheat-sampai-terbakar