JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini promotor MotoGP, Dorna Sport resmi mengungkap jadwal balap musim depan 2024. Total ada 22 seri yang berarti dengan sprint race maka akan ada 44 balapan di akhir pekan selama satu musim.
Tahun depan MotoGP Kazakhstan yang sebelumnya gagal tahun ini karena kendala homologasi diharapkan bisa menggelar balapan. Kemudian musim depan juga akan kembali diisi seri MotoGP Aragon, Spanyol.
Namun rupanya tak semua pebalap senang dengan jadwal balap yang ketat seperti ini. Pebalap tim pabrikan Yamaha, Fabio Quartararo mengatakan, tahun ini saja sudah menguras mental dan fisik apalagi tahun depan.
"Kami sudah di batas. Soalnya tidak hanya ada 22 balapan, tapi ada 22 Sprint. Dari sudut pandang mental dan fisik, akhir pekan jadi benar-benar berbeda,” kata Quartararo dikutip dari Motosan.es, Jumat (6/10/2023).
Pebalap asal Perancis tersebut mengatakan balapan yang terlalu padat sangat berbahaya buat pebalap.
“Kami selalu berada pada batasnya. Anda bisa melihat berapa banyak cedera yang terjadi tahun ini," ujar Quartararo.
"Mulai Jumat pagi Anda harus berada pada batas Anda. Tahun lalu Anda bisa menjalani FP1 dengan lebih tenang, lalu di FP2 Anda mengejar waktu satu kali dan di FP3 Anda mulai benar-benar melampaui batas," katanya.
"Dengan prosedur yang kami miliki sekarang, kami selalu berada pada batasnya. Itu masalahnya bagi saya. Tapi jelas bahwa lebih dari 22 Grand Prix tidak mungkin dilakukan dari sudut pandang saya. Dari segi fisik sangat berbeda dengan Formula 1,” ujar Quartararo.
Marc Marquez juga sependapat dengan Quartararo menurut pebalap yang tahun depan balapan menggunakan motor Ducati tersebut risiko kecelakaan merupakan momok buat pebalap.
"Memang benar mereka membayar kami untuk itu, tapi juga benar bahwa ini bukan 22 balapan, ini 44 balapan. Karena ada 44 start dan sprint race meski bukan balapan penuh (full race), namun tetap merupakan balapan sesungguhnya," katanya.
"Jika melihat jumlah cedera yang kami alami tahun ini, banyak di antaranya terjadi di beberapa lap pertama sprint atau balapan utama. Karena pada saat itulah kami mengambil risiko lebih besar dan tampil menekan,” kata Marquez.
Marquez mengatakan, jumlah 22 seri dalam satu musim saja sudah terlalu banyak apalagi dengan sprint race makan todal 44 balapan.
"Dua puluh dua balapan di akhir pekan itu banyak. Dengan kalender baru ini, jumlahnya terlalu banyak. Dengan kalender lain akan baik-baik saja, tapi kami harus beradaptasi. Meski memang secara fisik cukup menuntut," katanya.
"Ketika Anda lelah, konsentrasi Anda menurun. Ketika konsentrasi Anda turun, kemungkinan besar Anda akan melakukan kesalahan dan terjatuh. Semua ini harus kita kelola dengan baik,” kata Marquez.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/06/162100815/quartararo-dan-marquez-kritik-jadwal-balap-motogp-musim-depan