Namun, saat ini sering ditemui para pengendara yang membantu pengawalan mobil ambulans justru bersikap arogan kepada pengguna jalan lainnya.
Seperti video yang baru-baru ini viral di media sosial melibatkan rombongan pengiring jenazah. Rekaman itu diunggah oleh akun Instagram @jakut.info. Dalam tayangan itu memperlihatkan aksi brutal oknum rombongan pengantar jenazah yang melakukan pemukulan terhadap sopir truk trailer di Cilincing, Jakarta Utara.
Peristiwa tersebut dipicu karena sopir truk trailer menabrak motor Yamaha Nmax milik rombongan pengantar jenazah. Saat itu pengendara motor tersebut, yakni Syafrudin, menyetop arus lintas agar rombongan bisa melintas.
“Namun, kendaraan jenis kontainer warna kuning nomor polisi B 9376 FH yang dikendarai Suripto menabrak motor milik Syafrudin,” ucap Kapolsek Cilincing Kompol Fernando Saharta Saragi, dikutip dari Megapolitan Kompas.com, Jumat (6/10/2023).
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, para pengantar jenazah yang berkelompok di jalan raya justru banyak mengundang konflik.
Menurut Sony, adab berkendara penting diperlihatkan di tempat umum, tujuannya untuk memberikan rasa aman dan nyaman dengan cara sopan dan toleransi.
“Selain itu, truk atau bus kendaraan besar manuvernya tidak bisa seketika, butuh waktu sekalipun hitungan centimeter sekedar bergeser. Jadi harus kedepankan komunikasi yang baik untuk menjaga adab,” ucap Sony.
Bagi pengguna jalan lain yang melihat rombongan pengantar jenazah, sebaiknya segera menepi dan memberi jalan.
“Nah, buat kita-kita yang ketemu dengan rombongan mereka, segera menepi, jangan tatap mata mereka dan diamkan serta rekam apabila ada tindakan yang anarkis,” kata Sony.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/06/132100115/iring-iringan-mobil-jenazah-di-jalan-sering-menimbulkan-konflik