BOGOR, KOMPAS.com – Sasis merupakan elemen paling penting pada sistem kinerja membangun beragam jenis bus.
Setiap sopir bus layanan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) biasanya punya merek sasis bus favorit atau andalan. Untuk sopir bus AKAP jalur Sumatera biasanya selalu menggunakan bus yang ditopang oleh sasis buatan Eropa.
Teuku Sheika Mukarram, salah satu sopir bus AKAP PO Putra Pelangi trayek Bogor - Aceh mengatakan, sasis buatan Eropa lebih tahan bantung untuk melintasi jalur Sumatera yang ektrem.
"Kita memang lebih suka pakai sasis buatan Eropa lantaran lebih tangguh untuk medan jalan yang kita lewati. Kalau di pulau Sumatera 90 persen bus AKAP pakai sasis Eropa seperti Mercedes Benz atau Scania," kata pria yang akrab disapa Abie tersebut kepada Kompas.com di pool PO Putra Pelangi Bogor, Senin (2/10/2023).
Abie juga menjelaskan, tenaga yang dihasilkan oleh bus dengan sasis buatan Eropa beda dari buatan Jepang. Begitu pula dari sisi ketahanannya pada mesin yang lebih kuat namun tetap halus.
"Kalau pakai sasis buatan Jepang itu saat kita tekan gas rawan sekali jadi ngebut. Sasis dengan merek buatan Jepang memang gesit, makanya banyak bus AKAP jalur Pulau Jawa pakai. Untuk di jalur Pulau Sumatera yang kita butuhkan adalah kuat dan ketepatan semua fungsi bus karena banyak jalan yang terjalan," kata Abie.
Mulai dari gas, rem, torsi mesin dan juga semua fitur yang ada di sasis buatan Eropa menurut Abie pilihan yang tepat untuk mengantarkan penumpang dengan aman dan nyaman melintasi jalur Sumatera yang ekstrem. Cara berkendara pengemudi yang kerap ugal-ugalan jadi lebih lembut dan halus dengan sasis buatan Eropa.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/03/142100015/sopir-bus-akap-jalur-sumatera-lebih-suka-pakai-sasis-buatan-eropa