Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengemudi Wanita Jadi Korban Modus Kejahatan Teriaki Ban Mobil Kempis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi perampokan dengan meneriaki korban ban mobil kempis atau pecah kembali terjadi.

Insiden itu diunggah oleh akun Instagram bernama @nana.homedecor. Dalam rekaman itu memperlihatkan detik-detik pengemudi wanita yang menjadi korban perampokan dengan modus pecah ban.

Mulanya, terlihat mobil yang dikendarai seorang wanita menepi karena terpengaruh dengan informasi dari pengendara motor terkait kondisi ban mobil.

Pengemudi wanita itu pun kemudian turun dari mobil untuk mengecek kondisi ban. Saat itu, terlihat salah satu pengendara motor menunjuk ke arah ban. Sementara komplotan yang lainnya kemudian langsung menggasak barang-barang korban yang berada di dalam mobil.

Setelah berhasil mengambil barang korban, pencuri pun langsung kabur dengan menggunakan sepeda motor.

Pelaku pencurian itu tidak hanya terdiri dari satu orang, tetapi ada beberapa pengendara motor lain yang juga membantu untuk melancarkan aksi kejahatan tersebut.

Bagi pemilik mobil sebaiknya berhati-hati, sebab aksi kejahatan dengan modus pecah ban bukan yang pertama kalinya terjadi.

Pertama, ada baiknya jika pemilik mobil mengenali kendaraan sebelum dikemudikan, ini bertujuan untuk memastikan ada atau tidaknya hal-hal yang tidak normal pada kendaraan.

“Ini juga butuh kesensitifan yang dalam terhadap kendaraannya. Caranya bagaimana? Biasakan di awal berkendara melakukan observasi dengan cara bertahap, mulai dari perlahan sampai dengan paham,” kata Sony, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/9/2023).

Sony melanjutkan, pengemudi sebaiknya juga melakukan pengecekan terhadap kendaraan secara rutin dan detail, agar bisa meminimalisir adanya risiko-risiko kerusakan dalam perjalanan.

“Keselamatan nomor satu, bisa saja ada pihak lain yang menginformasikan adanya kerusakan atau kekurangan pada kendaraan. Tetapi keputusan untuk berhenti, memeriksa dan memperbaiki itu harus dilakukan di tempat, kondisi dan lingkungan yang aman,” kata Sony.

 Sementara itu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, kejahatan modus lama ini seharusnya bisa dihindari oleh para pengemudi mobil.

“Kejahatan dengan modus seperti ini kan bukan sekali dua kali terjadi, harusnya pengemudi mobil sudah paham, ketika ada yang memberitahukan ban kempis, sebaiknya jangan langsung turun, lihat dulu dari kaca spion, atau rasakan saat mengemudi ada yang mengganjal tidak pada ban,” ujar Jusri.

Sebab, menurutnya momen saat pengemudi berhenti paling ditunggu oleh para pelaku kejahatan. Mereka akan melangsungkan kejahatannya saat pengemudi dalam keadaan lengah.

“Kalaupun memang terpaksa berhenti, cari tempat aman, seperti pom bensin atau parkiran mini market. Jangan berhenti sembarang dipinggir jalan, meskipun keadaan ramai,” kata Jusri.

Jusri melanjutkan, pelaku kejahatan biasanya tidak akan melakukan pencurian secara spontan, mereka pasti sudah memperhatikan gerak-gerik korbannya.

“Sebaiknya pengemudi mobil sudah melakukan tindakan preventif dari awal. Jika membawa barang berharga dalam mobil, pastikan barang tersebut aman dari incaran maling, jangan taruh di jok samping pengemudi,” katanya.

Terakhir, Jusri meningkatkan pengemudi mobil untuk selalu mengunci pintu mobil saat keluar, karena kondisi itu yang dimanfaatkan oleh maling dengan modus ban kempis.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/30/150200915/pengemudi-wanita-jadi-korban-modus-kejahatan-teriaki-ban-mobil-kempis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke