JAKARTA, KOMPAS.com - Saat berkendara di musim hujan ada bahaya mengintai, yakni aquaplaning, Risiko ini tak hanya terjadi ketika mobil melaju kecepatan tinggi di jalan tol, namun juga di jalan raya yang basah dan tergenang air.
Seperti yang menimpa mobil patroli polisi pada video yang diunggah oleh akun Tiktok bernama Ucok Sigarantang, Selasa (19/9/2023). Dalam tayangan itu terlihat mobil patroli polisi kehilangan kendali saat melewati jalan basah di tikungan hingga akhirnya menabrak tebing.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, ketika mengalami aquaplaning ban mobil seperti tidak menapak ke permukaan jalan. Pengendalian kendaraan menjadi tidak terkontrol.
“Terpelanting dan bobot kendaraan terasa melayang. Mau banting setir malah tambah parah, bisa berbalik,” ucap Sony, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Sony melanjutkan, kondisi tersebut terjadi dalam hitungan detik. Pengemudi tak memiliki pilihan atau kesempatan untuk melakukan manuver untuk menghindar.
“Setir liar dan lari ke mana-mana. Itu permukaan ban tidak menempel tanah. Mengurangi kecepatan atau pengereman mendadak bisa terbalik,” kata Sony.
Hal senada juga diungkapkan oleh Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu.
Menurut Jusri, penting bagi pengemudi untuk memperhatikan kelayakan ban demi keamanan dan keselamatan. Sebab, salah satu hal yang bisa memperparah risiko kecelakaan akibat aquaplaning adalah rendahnya kualitas ban.
“Permukaan ban yang gundul, grip atau alurnya sudah tipis, itu akan membuat impact aquaplaning semakin besar,” kata Jusri.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/20/062200715/video-mobil-patroli-polisi-tabrak-tebing-waspada-bahaya-aquaplaning