Mau Beli Toyota Agya Lawas, Pahami Dulu Penyakit Umumnya

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Toyota Agya lawas banyak dicari masyarakat meski usianya sudah memasuki 10 tahun sejak pertama kali diluncurkan pada 2013.

Agya pakai logo garuda di grille depan, bukan logo Toyota, menandakan ini adalah mobil murah program pemerintah untuk menaikkan daya beli masyarakat.

Usianya yang sudah memasuki 10 tahun membuat Agya generasi pertama memiliki beberapa penyakit umum yang dialami.

Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service mengatakan Agya lawas memiliki beberapa penyakit umum mengingat usianya sudah memasuki 10 tahun.

“Yang paling umum terjadi adalah kerusakan pada kaki-kakinya, meliputi peredam kejut, rack steer, stabilizer, bushing arm dan bearing roda, bila komponen tersebut rusak maka akan muncul beberapa kendala,” ucap Muchlis kepada Kompas.com, (9/9/2023).

Muchlis mengatakan kendala yang kerap terjadi adalah bunyi tidak wajar dan ayunan mobil terlalu besar ketika melaju di jalan tidak rata.

Sehingga, kenyamanan pengendara akan berkurang bila Agya lawas mengalami kerusakan kaki-kaki.

“Solusinya maka perlu dilakukan peremajaan pada sektor kaki-kaki, estimasi biayanya sekitar Rp 3 jutaan menggunakan peredam kejut orisinal,” ucap Muchlis.

Selain suspensi, Agya lawas juga perlu diwaspadai kondisi transmisinya, khususnya yang matik.

“Beberapa Agya matik lawas sudah membutuhkan peremajaan pada komponen dalam transmisi matiknya, seperti seal dan kampas, ini bisa disebabkan karena usia, perawatan dan pemakaian yang tidak tepat,” ucap Muchlis.

Sedangkan solusi perbaikannya adalah dilakukan overhaul transmisi matik untuk diketahui komponen apa saja yang perlu diganti.

“Biayanya mulai Rp 6 juta sampai Rp 12 juta tergantung banyaknya komponen yang diganti, karena kondisi setiap mobil bisa berbeda-beda, tingkat perbaikan yang diinginkan juga tidak sama antar konsumen,” ucap Muchlis.

Nah, itu tadi beberapa penyakit umum pada Agya lawas yang perlu diketahui sebelum membelinya dalam kondisi bekas.