JAKARTA, KOMPAS.com - Kebanyakan mobil baru saat ini sudah menggunakan jenis busi iridium, bahkan ada yang langsung menerapkan laser iridium. Selain untuk memberikan performa yang lebih baik, hal ini dilakukan untuk menyesuaikan standar emisi EURO 4.
Seperti diketahui, jenis busi iridium atau laser iridium memang memiliki kualitas yang cukup baik, yakni membuat pembakaran lebih sempurna sehingga mampu mengoptimalisasi efisiensi bahan bakar.
Tak hanya itu, iridium juga terkenal dengan daya tahannya. Dengan demikian, usia pakai atau pergantiannya jauh lebih awet dibanding busi konvensional atau berbahan nikel.
Namun demikian, tak jarang pemilik mobil baru yang sudah menggunakan busi iridium atau laser iridium justru mengganti dengan yang konvensional alias nikel.
Salah satu alasan yang paling sering diutaeakan adalah faktor harga. Karena dianggap nikel lebih murah dari iridium atau laser iridium.
Lantas apakah hal ini sebenarnya sah-sah saja untuk diterapkan, atau justru ada konsekuensinya?
Menjawab hal ini, Diko Oktaviano, Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia distributor resmi busi NGK mengatakan, mengganti busi dari iridium ke nikel akan memberikan dampak yang signifikan pada mesin kendaraan.
"Bisa saja, tapi sangat tidak disarankan. Secara performa pasti akan mengalami penurunan. Belum lagi ditambah dengan sisi konsumsi penggunaan bahan bakar yang pastinya berbeda," ujar Diko kepada Kompas.com belum lama ini.
Diko mengatakan, ada perbedaan efisiensi pembakaran yang cukup signifikan antara menggunakan busi berbahan nikel dengan jenis busi logam mulia seperti iridium dan laser iridium.
Seperti dijelaskan sebelumnya, busi iridium dan laser iridium memiliki kemampuan pembakaran yang lebih baik dari nikel. Dengan demikian, otomatis akan mempengaruhi keiritan bahan bakar kendaraan.
"Karena setingan mesin didasarkan pada EURO jadi pakai iridium. Ketika pakai yang nikel jadi belum EURO. Karena iridium menghasilkan pembakaran lebih baik, otomatis efisiensi bahan bakar juga mengikuti, demikian juga dari sisi performa tenaga mesin," ucap Diko.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/13/123100215/konsekuensi-downgrade-jenis-busi-dari-iridium-ke-nikel