JAKARTA, KOMPAS.com - Ibarat patah satu tumbuh seribu, maling sepeda motor tidak jera dan terus bermunculan. Meski dalam hal ini polisi terus berusaha memberantas para pelaku kejahatan.
Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama mengatakan, karena itu pencegahan pencurian motor harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir yaitu mulai dari pabrikan pembuat motor hingga masyarakat.
"Maka, lebih penting lagi, upaya pencegahan curanmor dilakukan dari hulunya, yaitu dari tempat sepeda motor tersebut diproduksi," ujar Putra yang ditemui Kompas.com, Kamis (3/8/2023).
Menurut Putra, setiap kelemahan yang ditemukan oleh penjahat maka di situ produsen motor alias agen pemegang merek (APM) harus melakukan perbaikan secara terus-menerus.
OA (24 tahun) tersangka pelaku pencurian sepeda motor mengatakan, ada tiga motor yang paling diincar pelaku kejahatan, yaitu Honda Beat, Vario dan juga Scoopy.
Meski saat ini Beat dan Scoopy yang tipe bawah sudah memakai penutup lubang kunci bermagnet atau disebut Secure Key Shutter (SKS) tetap mudah digasak maling.
Melihat kondisi tersebut, Putra memiliki analisis, motor yang masih memakai kunci magnet meski sering dibobol maling karena pabrikan enggan memberi proteksi lebih. Alasannya konsumen sensitif terhadap harga.
Untuk diketahui, saat ini Beat punya tiga tipe di mana semuanya berkisar di angka Rp 18 jutaan.
Sedangkan untuk Scoopy tipe Fashion dan Sporty yang pakai Security Shutter saat ini dibanderol Rp 21,8 juta. Adapun tipe Prestige dan Stylish yang menggunakan smart key dipatok Rp 22,6 juta on the road (OTR) Jakarta.
"Analisa saya bisa salah bisa benar, terjadi perang harga antara dua pabrikan besar di Indonesia Honda dan Yamaha, mereka perang harga untuk menekan biaya produksi sekecil kecilnya. Salah satunya adalah sistem keamanan, jadi motor yang dijual ke masyarakat memang tidak punya sistem keamanan bukan keamanan yang lemah. Satu satunya keamanan yang di punya motor-motor yang banyak hilang itu ialah tutup lubang kunci," kata Putra.
"Masyarakat kita akan tetap membeli motor yang murah, itu sudah hukum ekonomi yang murah akan dibeli oleh warga," kata Putra.
"Coba dua pabrikan ini nambahin satu juta dua juta untuk fitur kemanan di motornya pasti warga tetap tidak akan komplen harga naik, yang penting dua-duanya naik jangan salah satu naik kasian dia masyarakat akan beli yang lebih murah," ujar Putra.
General Manager Corporate Communication PT AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan, Beat memang masih pakai kunci magnet tapi hal itu sudah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Muhib mengatakan, teknologi kunci di motor-motor Honda juga terus diperbarui. Dari anak kunci biasa kemudian pakai penutup magnet, hingga kini di beberapa model menggunakan keyless dan alarm.
"Sepeda motor Honda yang diproduksi AHM telah dilengkapi beragam fitur keamanan yang disebut Secure Key Shutter. Teknologinya pun terus di-update," kata Muhib kepada Kompas.com, Jumat (4/8/2023).
"Pada beberapa model motor, telah diaplikasikan teknologi terbaru seperti fitur keyless, smart key, maupun terkoneksi alarm anti maling," ujar Muhib.
Muhib mengatakan teknologi cegah maling akan terus dikembangkan jadi tidak selesai pada satu titik. Namun konsumen juga mesti lebih waspada untuk mencegah terjadinya pencurian.
"Tidak menutup kemungkinan hal ini akan terus dikembangkan di masa mendatang," ujar Muhib.
"Namun, para pemiliknya juga harus tetap waspada dan berhati-hati dalam menjaga sepeda motornya. Tempat parkir dipastikan aman dan tidak meninggalkan kunci pada motor," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/08/04/182100915/honda-beat-masih-pakai-kunci-magnet-konsumen-sensitif-harga