JAKARTA, KOMPAS.com - Tak sedikit para pencinta otomotif yang bermimpi memiliki mobil supercar seperti Lamborghini dan Ferrari. Desain mewah serta harga yang selangit membuat kendaraan super itu tak bisa dimiliki oleh sembarang orang.
Namun tidak bagi pria bernama Ronny Nopirman. Berawal dari hobi modifikasi dan kecintaannya terhadap supercar, Ronny berhasil membuka bengkel modifikasi ekstrem di Jalan Situ Sipatahunan, Bandung, Jawa Barat, yang melahirkan berbagai replika supercar.
“Awal mulanya dari hobi, terus bikin sendiri. Pertama kali bikin Lamborghini dari Citroen. Itu saya buat tahun 2000-an. Dari situ banyak yang foto, terus di posting hingga akhirnya minta dibuatkan,” ucap Ronny, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/8/2023).
Ronny mengaku, sejauh ini dirinya sudah membuat puluhan mobil replika sesuai dengan permintaan konsumen.
Mulai dari Ferrari, Lamborghini, Ford Mustang, Honda NSX, BMW i8, hingga SUV mewah seperti Rubicon.
“Semua saya bangun dari nol, dari enggak ada body. Body aslinya disimpan terus kita buat body baru. Jadi pelat-pelat lembaran dibentuk sesuai mobil yang diinginkan,” kata Ronny.
Ronny melanjutkan, dirinya membuat replika berdasarkan penglihatan atau miniatur. Alias tanpa lembaran (blueprint).
“Kita hanya lihat dari gambar dan miniatur. Ukuran tidak sama dengan yang asli. Ukuran kita sesuaikan saja dikira-kira pakai feeling,” kata Ronny.
Bicara soal pengerjaan, satu mobil replika membutuhkan waktu sekitar 7 bulan sampai satu tahun. Dengan kisaran harga mulai dari Rp 300 juta.
“Kalau saya buat sendiri itu paling lama 7 bulan. Kalau sama tim bisa 10 bulan sampai setahun, karena cukup banyak revisi. Range harga sesuai dengan permintaan konsumen. Tapi minimal Rp 300 sampai Rp 350 jutaan,” ujar Ronny.
Kendati demikian, Ronny mengatakan, tidak membuka pesanan secara umum. Dirinya mengaku harus melihat karakter konsumennya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membuat replika supercar.
“Terus kita lihat orangnya dulu, apakah dia hanya ingin punya saja, karena kebanyakan orang pingin punya saja tapi pas sudah jadi pakainya ga bisa, nantinya ribet di kita,” lanjut pria asal Bandung ini.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/08/04/132100615/mau-punya-replika-ferrari-atau-lamborghini-datang-ke-bengkel-ini