JAKARTA, KOMPAS.com – Berbeda dari motor konversi kebanyakan, Honda Tiger bertenaga listrik yang kali ini kami coba terasa seperti motor listrik kelas menengah ke atas.
Selain karena mempertahankan keaslian desain Tiger, yang sudah terkenal gagah dan menjadi flagship Honda pada zamannya. Perbedaan paling kentara dengan motor konversi murah terletak pada respons putaran gas.
Di mana penyaluran tenaga terasa halus, hampir menyerupai motor bensin. Bahkan di kalangan motor listrik keluaran baru, boleh dibilang respons gas dan tenaganya sudah mirip Yamaha E01.
Bukan cuma penyaluran tenaga yang halus, rasa putaran gas yang berat dan tidak ringan, membuat redaksi Kompas.com seperti menjajal Tiger Revo sungguhan. Efek engine brake pun masih bisa dirasakan berkat fitur rem regeneratif.
Bedanya, motor ini sudah tidak pakai mesin, knalpot, dan rantainya yang terkenal berisik itu sudah lebih senyap. Termasuk getaran yang biasa terasa sampai setang, hilang. Bahkan posisi berkendara yang terkenal santai dan rileks, terasa sama persis, hampir tak ada bedanya.
Sebab, soal penampilan bisa dikatakan Tiger listrik ini masih serupa dengan motor standar. Karena pemiliknya memang ingin mempertahankan tampilan orisinal.
Namun, beberapa detail memang berubah. Termasuk soal bobot yang tampaknya menjadi lebih ringan karena absennya mesin dan knalpot, termasuk tangki BBM.
Meskipun motor ini mengusung dua unit baterai Gesits 72V20Ah. Tapi, karena posisinya berada di bagian bawah dan tengah-tengah, kestabilannya masih cukup baik.
Tidak mengherankan bila ubahan tersebut justru membuat Tiger listrik ini bakal lebih lincah dipakai di tengah kemacetan.
Apalagi ketika menjajal mode berkendara 1 dan 2, motor listrik dengan mesin bertenaga 3 kWh ini juga terasa lebih responsif daripada Tiger standar.
Adapun berdasarkan klaim BRT Electric sang pemilik dari Tiger listrik, dalam satu kali pengecasan sampai penuh, motor ini bisa berjalan sampai 80 Km dengan kecepatan maksimal yang dibatasi sekitar 50-60 Kpj.
Sayangnya, Kompas.com hanya menjajal motor ini di area terbatas, bukan jalan raya sungguhan. Sebab syarat legalitas motor konversi ini memang belum rampung.
Seandainya motor bisa dicoba lebih jauh, mungkin bakal banyak yang tertipu dengan Honda Tiger bertenaga listrik.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/08/02/100200515/impresi-singkat-menjajal-honda-tiger-bertenaga-listrik