Uji Motor Konversi Kemenhub, Bisa Cek Sengatan Listrik

JAKARTA, KOMPAs.com - Kementerian Perhubungan menyediakan layanan pengujian sepeda motor listrik hasil konversi melalui mobil alat uji non statis berupa bengkel berjalan yang dapat berpindah tempat.

Layanan mobil alat uji ini dapat dilakukan di area terbuka dengan ukuran luas kurang lebih 200 meter. Bengkel berjalan dapat menguji beberapa aspek keselamatan yang menjadi syarat keselamatan konversi motor listrik.

Beberapa jenis pengujian yang dapat dilakukan di mobil alat uji ini antara lain pengujian lampu utama, klakson, rem, berat, pemeriksaan konstruksi, pengujian speedometer dan keselamatan fungsional.

Selain itu, mobil alat uji ini juga dapat melakukan pengujian juga perlindungan terhadap sengatan listrik kontak langsung dan perlindungan kontak tidak langsung, hambatan isolasi dan perlindungan terhadap air.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, layanan ini merupakan salah satu upaya mendukung program konversi motor listrik, dalam rangka mewujudkan kualitas udara yang bersih dan mengurangi penggunaan BBM.

“Semua pihak harus memberikan dukungan dan memberikan contoh. Kami saat ini memiliki 1 pusat pengujian di Bekasi dan 25 BPTD. Nantinya pihak swasta, Badan Layanan Umum (BLU) dan bengkel konversi yang sudah terakreditasi A juga dapat melakukan pengujian,” ujar Menhub dalam keteragan resmi, Minggu (30/7/2023).

Melalui layanan ini, Menhub berharap dapat mendukung terwujudnya target program konversi motor listrik yang dicanangkan pemerintah yaitu sebanyak 50.000 unit di tahun 2023 dan 150.000 unit untuk tahun 2024.

Berdasarkan data Ditjen Perhubungan Darat per 27 Juli 2023, tercatat jumlah sepeda motor konversi berdasarkan jumlah Sertifikat Uji Tipe dan Sertifikat Registrasi Uji Tipe yang terbit yaitu sebanyak 183 unit.

Hingga saat ini, terdapat 26 bengkel konversi sepeda motor tersertifikasi. Kemenhub terus berupaya mendorong peningkatan ekosistem motor listrik hasil konversi secara masif dan jumlah bengkel konversi.