JAKARTA, KOMPAS.com - Bicara motor klasik Inggris, tentu tidak bisa ketinggalan untuk membahas soal BSA. BSA atau singkatan dari Birmingham Small Arm Company memiliki masa kejayaan di industri sepeda motor dunia.
Dikutip dari laman resmi BSA, sejarah motor Inggris ini dimulai dari pabrikan senjata di Birmingham pada 1861. Namun, pada 1903, divisi motor mulai dibuat dan produk pertamanya rilis pada 1910.
Pada 1914, BSA merilis motor pertama di dunia yang bisa dilipat, turut dipakai untuk perang. Setelah Perang Dunia I, tepatnya 1920 BSA merilis berbagai model motor dan terkenal di seluruh dunia salah satunya Model A dengan mesin V-twin.
Lalu, pada 1930-an, BSA membeli berbagai perusahaan untuk memproduksi motor. Bahkan, medio Perang Dunia II, sebanyak 126.000 motor BSA dipakai untuk perang, semuanya model M20.
Kemudian, pada 1950, bisa dibilang jadi masa jayanya BSA, bahkan jadi perusahaan motor besar dunia. Diucapkan kala itu, kalau satu dari empat motor yang ada di dunia, pasti BSA.
Kepopuleran BSA tidak berhenti sampai di situ saja. Era 1960-an, BSA dianugerahi Queen's Award to Industry karena mereka menguasai 80 persen kendaraan yang diekspor dari Inggris.
Namun sayang, pada 1970-an, BSA mengalami masalah finansial dan harus berhenti produksi. BSA tinggal nama saja, tidak ada motor baru yang keluar saat itu.
Baru pada 2016 BSA diambil alih oleh Classic Legends Private Limited (CLPL), anak perusahaan manufaktur otomotif asal India, Mahindra & Mahindra Limited.
CLPL membeli 100 persen saham BSA seharga 3,4 juta poundsterling atau sekitar Rp 54 miliar. Pembelian itu diresmikan pada 21 Oktober 2016.
Pada 2022, diluncurkan juga model baru dari BSA di bawah perusahaan Mahindra, yakni BSA Gold Star. Tidak berselang lama, produk tersebut kini sudah bisa ditemui di Indonesia, dijual oleh diler 2 Wheelers by Glamour Auto Boutique.
Motor tersebut bergaya klasik cuma memakai berbagai komponen modern. Misal di sisi penerangan, beberapa sudah memakai LED, ditambah pada pengereman juga menggunakan merek Brembo.
Soal mesin, diandalkan model 652cc satu silinder yang menghasilkan tenaga 45 TK dan torsi 55 Nm. Motor bergaya klasik ini dibanderol Rp 385 juta off the road.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/26/104200515/bangkrut-pada-1970-an-merek-motor-bsa-kembali-ke-indonesia