Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Penyebab Sapuan Wiper Kaca Mobil Tak Optimal

DEPOK, KOMPAS.com - Setiap mobil dilengkapi wiper yang berfungsi sebagai penyapu kaca depan untuk menjaga visibilitas saat berkendara.

Namun, sering didapati hasil sapuan wiper tidak maksimal sehingga masih meninggalkan bekas yang mengganggu pandangan pengemudi.

Kondisi tersebut ternyata disebabkan karena beberapa faktor. Paling sering lantaran usia karet yang sudah tua atau minta diganti.

Pemilik INF Auto Servis Depok Fendi Pamungkas mengatakan, ada beberapa tanda yang bisa dikenali ketika wiper harus diganti.

“Tanda yang paling sering dan mudah terlihat itu pada saat sapuan wiper kurang bersih, itu cukup menandakan bahwa kinerjanya kurang maksimal,” ucap Fendi kepada Kompas.com, Selasa (25/7/2023).

Fendi mengatakan, dengan berkurangnya kemampuan wiper menyapu air, maka ada kemungkinan karet sudah mengeras sehingga wajib diganti.

Bila karet wiper sudah getas, biasanya akan diikuti dengan bunyi berdecit di kaca saat wiper aktif.

Selain itu, sapuan wiper tidak bersih juga disebabkan oleh kondisi karet yang sudah rusak atau sobek. Dengan demikian, ada bagian yang tidak mampu menyapu air dan kotoran di kaca.

Jika sudah demikian, disarankan untuk segera melakukan pergantian. Jangan menunda karena karet wiper yang rusak bisa merusak permukaan kaca.

“Ada bagian wiper yang terbuat dari kawat, itu bisa melukai kaca bila tidak segera diganti,” ucap Fendi.

Sapuan wiper tidak bersih juga bisa disebabkan faktor lain. Contoh seperti adanya kotoran yang menempel di antara kaca dan karet.

“Jika wiper kotor, bisa menyebabkan sapuan kurang bersih, seperti terganjal ranting atau daun, itu sama saja karet tidak menapak pada kaca dengan baik,” ucap Fendi.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/25/173100615/ini-penyebab-sapuan-wiper-kaca-mobil-tak-optimal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke