JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) menggandeng empat perusahaan untuk memperbanyak fasilitas charging station untuk kendaraan listrik atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia.
Keempat perusahaan tersebut yaitu PT Exelly Elektrik Indonesia dan PT Astra Otoparts Tbk dalam pengembangan infrastruktur SPKLU, PT High Volt Tech, dan PT Bringin Karya Sejahtera.
Salah satu lokasi SPKLU yang bakal dibangun ialah di Rest Area Km 7 Jalan Tol Serpong Pondok Aren dan Rest Area Km 97 Tol Cipularang Purawakarta. Fasilitas ini di bawah bendera bersama PT High Volt Technology.
"Kami akan terus memperbanyak charging station ini. Masyarakat jadi tidak perlu ragu untuk beralih ke kendaraan listrik karena bisa isi daya mobil atau motornya di mana saja," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangannya, Senin (17/7/2023).
Secara rinci, kerja sama PLN dengan PT Exelly Elektrik Indonesia dan PT Astra Otoparts Tbk mencakup pengembangan infrastruktur SPKLU. Sementara kerja sama dengan PT Bringin Karya Sejahtera untuk penyediaannya.
Darmawan menuturkan, untuk bisa mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, PLN memang sangat terbuka menjalin kerja sama dengan seluruh pihak.
Ketersediaan charging station seperti SPKLU, Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) pun jadi hal yang krusial untuk meningkatkan awareness masyarakat agar beralih ke kendaraan listrik.
"Dengan pola kerjasama penyediaan lahan maupun investasi pengadaan SPKLU dan SPBKLU ini PLN menawarkan peluang bisnis masa depan," kata dia.
Saat ini PLN sendiri sudah mengoperasikan 616 SPKLU, lebih dari 1.400 SPBKLU dan lebih dari 9000 SPLU.
Adapun untuk SPLU, kini PLN telah mengembangkan versi terbaru 2.0 yang dilengkapi dengan fasilitas fast charging pada lokasi-lokasi strategis untuk mendukung masyarakat nyaman menggunakan kendaraan listrik, khususnya roda dua.
Sebelumnya, Darmawan mengatakan bahwa untuk memperbanyak SPKLU dan SPBKLU di Indonesia, dibutuhkan peranan dari berbagai pihak termasuk juga swasta. Sebab, PLN memiliki keterbatasan dana serta lahan.
Oleh karena itu, PLN membentuk strategi franchise dan terbuka untuk umum. Diharapkan, langkah dimaksud bisa diserap secara positif.
"Kita juga akan membangun strategi franchise, karena kami mengakui tidak punya tempat parkir yang strategis. Yang punya itu misalnya Starbuck, McDonald, KFC, BRI, BNI, Mandiri, Bank-Bank Swasta dan perkantoran serta Mall," ujar Darmawan.
"Untuk itu kami ingin bekerja sama dengan pemilik lahan parkir tersebut juga dengan investor teknologi. Pihak ketiga juga banyak sekali yang mengaku ingin berinvestasi agar bisa membangun SPKLU," tambahnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/17/184100515/pln-gandeng-4-perusahaan-buat-perbanyak-spklu