JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian pengendara motor yang menghindari adanya razia sudah jadi pemandangan yang marak. Bahkan sering kali saat menghindar sebenarnya malah mencelakai dirinya sendiri.
Misal, pengendara motor yang putar balik saat bertemu razia dan terserempet truk belum lama ini. Lalu, ada juga deretan pengendara motor yang lawan arah di JLNT Casablanca.
Tentu sedikit contoh kejadian yang disebutkan di atas bisa membahayakan dirinya sendiri. Miris, pengendara lebih memilih aksi yang membahayakan nyawa ketimbang cuma kena tilang.
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, pengendara motor di Indonesia masih kurang dalam memiliki rasa tanggung jawab saat melakukan kesalahan di jalan raya.
"Sehingga mereka lebih memilih menghindar dari polisi daripada harus kena tilang. Ini bisa jadi disebabkan karena tidak adanya pendidikan berlalu lintas yang aman saat di sekolah," kata Agus kepada Kompas.com, Jumat (14/7/2023).
Tentu aksi menghindar dari polisi ini bisa saja lebih berbahaya daripada cuma kena tilang. Tapi kembali lagi, pengendara harus paham akan konsekuensi yang terjadi kalau melanggar aturan, yakni ditilang.
Pengendara motor harus punya rasa tanggung jawab saat ada di jalan raya. Cara menumbuhkannya adalah dengan melakukan edukasi sejak dini, ditambah dari lingkungan keluarga.
"Memang kembali lagi ke faktor keluarga juga, tidak semua pengendara menghindar saat melakukan kesalahan, berani menghadapi polisi daripada harus melarikan diri," ucap Agus.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/07/15/082200415/fenomena-pengendara-motor-takut-polisi-apa-penyebabnya-